Apkasi Otonomi Expo 2022: Bangkitnya Kabupaten Melalui Investasi Hijau

Ada 47 proyek investasi berkelanjutan senilai Rp150 triliun

Jakarta, IDN Times - Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) bersama dengan kaukus pembangunan lestarinya, Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) menggelar "Executive Dialogue: Daerah Bangkit Melalui Kemudahan Investasi Hijau Indonesia" sebagai rangkaian kegiatan Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2022 di Jakarta Convention Center (JCC).

Agenda ini diadakan untuk menyongsong perhelatan G20 di Indonesia, yang akan menjadi momen bagi Apkasi dan LKTL untuk berkontribusi membantu meningkatkan daya saing daerah dan kapasitas daerah. Hal itu agar lebih mampu mengakses peluang insentif pendanaan dan investasi hijau yang berguna untuk pengembangan daerah secara lebih berkelanjutan.

Bupati Gowa sekaligus Sekjen Apkasi, Adnan Purichta Ichsan mengungkapkan, pembahasan tentang investasi hijau telah berkembang di tingkat global sebagai konsep pemulihan ekonomi dengan lebih baik, sekaligus berkelanjutan. Saat ini, kabupaten juga sedang mempersiapkan diri untuk berpartisipasi pada perhelatan KTT G20 presidensi Indonesia.

"Kami sangat mendukung diskusi seperti ini, karena membantu memperluas wawasan kami dan lebih terarah untuk melengkapi diri terhadap potensi investasi hijau yang masuk ke daerah. Tujuannya adalah untuk kesejahteraan masyarakat," ungkap Adnan, Rabu (20/7/2022).

1. Indonesia siapkan 47 proyek investasi berkelanjutan senilai Rp150 triliun

Apkasi Otonomi Expo 2022: Bangkitnya Kabupaten Melalui Investasi HijauDeputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Indra Darmawan. (IDN Times/Siti Nurhaliza).

Menyongsong perhelatan G20, Kementrian Investasi/BKPM telah menyusun Panduan Investasi Berkelanjutan (Sustainable Investment Guidance - SIG) berdasarkan standar Environment, Social, Governance (ESG). 

ESG merupakan panduan bagi industri di Indonesia dalam menjalankan proses kegiatan usahanya, sekaligus meningkatkan kapasitas dan daya saing merespon kebutuhan pasar. 

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Indra Darmawan menjelaskan, terdapat 47 proyek investasi berkelanjutan senilai Rp150 triliun yang telah dipetakan untuk memudahkan investor untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi di Indonesia. 

“Secara bersamaan, kami juga bermitra dengan rekan-rekan dari Koalisi Ekonomi Membumi membuat panduan Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk memastikan agar investasi yang masuk ke Indonesia dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan UMKM dengan melalui gerakan kolektif untuk mendorong pertumbuhan ekosistem investasi hijau skala besar dan UMKM di Indonesia," jelas Indra.

Baca Juga: Pameran INACRAFT, UMKM Anak Muda Solo Bidik Pasar Ekspor 

2. Keterlibatan UMKM menjadi perhatian besar G20 Indonesia

Apkasi Otonomi Expo 2022: Bangkitnya Kabupaten Melalui Investasi HijauWakil Ketua Umum III Bidang Maritim, Investasi dan Hubungan Luar Negeri KADIN, Shinta Kamdani (IDN Times/Siti Nurhaliza).

Indra menambahkan, Setidaknya dalam 5 tahun ke depan, terdapat setidaknya 100 bisnis berkelanjutan dalam berbagai skala yang terkait dengan yurisdiksi dengan hutan/gambut/ekosistem penting dan dapat meningkatkan investasi setidaknya 200 juta USD.

Wakil Ketua Umum III Bidang Maritim, Investasi dan Hubungan Luar Negeri KADIN, Shinta Kamdani mengatakan, pemangku kepentingan turut mendukung proyek investasi berkelanjutan. 

“Sejalan dengan Kementerian Investasi, KADIN tentunya mendukung proses business-matching yang akan dilaksanakan pada Forum Bisnis dalam rangkaian acara B20. Sesuai dengan prinsip inklusivitas yang diusung B20 Indonesia, kami ingin agar pertumbuhan green business nantinya bisa memberi ruang luas tidak hanya bagi perusahaan skala besar tetapi juga UMKM baik di pusat mau pun daerah," ujar Shinta Kamdani.

"Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi hijau yang didorong sektor bisnis akan menciptakan ketangguhan perekonomian karena keterlibatan UMKM menjadi perhatian besar G20 Indonesia," tambahnya. 

Baca Juga: Wamendag Ungkap Tantangan Ekpsor bagi UMKM: Kemasan-Sertifikasi 

3. Kabupaten Siak terus mengembangkan skema pendanaan inovatif

Apkasi Otonomi Expo 2022: Bangkitnya Kabupaten Melalui Investasi HijauApkasi Otonomi Expo (AOE) 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (20/7/2022). (IDN Times/Siti Nurhaliza).

Bupati Kabupaten Siak, Alfedri pada paparannya menyampaikan, Kabupaten Siak terus mengembangkan skema pendanaan inovatif sebagai perwujudan Siak Hijau. 

"Salah satu langkah yang kami ambil adalah membuat Siak Jurisdictional Investment Outlook 2022: Commodity Conservation and Collaboration, sebagai etalase penghubung bagi Kabupaten Siak kepada investor pendanaan hijau. Ini dapat terjadi semangat kolaborasi multipihak baik dari Pemkab, masyarakat, dan swasta dengan semangat menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas," kata Alfedri.

Head of Corporate Affairs & Sustainability Unilever Indonesia, Nurdiana Darus menyatakan, pihaknya mendukung upaya terciptanya investasi hijau di tingkat kabupaten. Hal itu karena pentingnya bagi kabupaten memiliki strategi penerapan praktik hijau yang tidak hanya baik bagi lingkungan, tetapi juga masyarakat luas. 

"Dalam upaya memperoleh bahan baku, kami mendorong para pemasok untuk turut menerapkan praktik bisnis yg berkelanjutan, termasuk para pemasok kami yg tersebar di banyak kabupaten di Indonesia. Upaya menerapkan praktik yang berkelanjutan sejalan dengan strategi keberlanjutan kami yang dinamakan Unilever Compass,” jelasnya. 

4. Dorong percepatan pembangunan berkelanjutan dan rendah karbon di daerah

Apkasi Otonomi Expo 2022: Bangkitnya Kabupaten Melalui Investasi HijauApkasi Otonomi Expo (AOE) 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (20/7/2022). (IDN Times/Siti Nurhaliza).

Pada akhir sesi executive dialogue, dilakukan soft launching Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan (IDSDB). Menurut Direktur Eksekutif KPPOD sekaligus Koordinator Konsorsium IDSDB, Herman Suparman, program Indeks tersebut dirancang sebagai wujud kolaborasi multipihak untuk mendorong percepatan implementasi prinsip pembangunan berkelanjutan dan rendah karbon di daerah. 

IDSDB diharapkan dapat berlaku sebagai salah satu landasan dalam pola pembangunan nasional dan daerah, maupun acuan insentif publik dan non-publik bagi daerah yang telah lebih maju dalam praktik keberlanjutan.

“IDSDB dipertajam dengan melengkapi variabel yang secara langsung dapat menunjukkan sejauh mana prinsip pembangunan berkelanjutan dan rendah karbon diterapkan oleh daerah. IDSDB diharapkan menjadi landasan dalam pola pembangunan nasional dan daerah, maupun acuan insentif publik dan non-publik bagi daerah yang telah lebih maju dalam praktik keberlanjutan,”tuturnya. 

Selain executive dialogue, juga dilaksanakan kegiatan Coaching Clinic. Dengan kombinasi metode Human Library (Pustaka Cerita), Diskusi Kelompok dan Kertas Kerja Interaktif, kegiatan ini terbagi dalam 3 breakout room, yakni Klinik Peningkatan Kapasitas: Akses Insentif Daerah (Publik & Non-Publik), Klinik Peta Peluang Investasi Hijau di Kabupaten, dan Klinik Peningkatan Kapasitas Pencegahan Kebencanaan dan Peningkatan Ketangguhan. 

Melalui kegiatan klinik konsultasi dan peningkatan kapasitas ini, daerah juga berkesempatan untuk berjejaring dan mendengar langsung dari praktisi dan ahli. Maka kesempatan dan peluang untuk peningkatan kapasitas daerah, pemetaan potensi investasi di daerah, dan bermitra dengan praktisi dapat tercapai, khususnya dengan penekanan pada investasi yang ramah lingkungan dan berdampak sosial.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya