Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Soroti Jumlah Pengusaha Muslim di Indonesia, Ini Pesan Jusuf Kalla

Jusuf Kalla  diacara Rakernas Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta se Indonesia (BKSPTIS) di Universitas Islam Riau, Jumat (17/11/2023).
Jusuf Kalla diacara Rakernas Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta se Indonesia (BKSPTIS) di Universitas Islam Riau, Jumat (17/11/2023).

Jakarta, IDN Times - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Namun, jumlah pengusaha muslim yang maju di Indonesia masih rendah.

"Ini fakta yah. Salah satu yang paling rendah di kalangan Islam di Indonesia adalah pengusahanya yang maju. Coba lihat seluruh daftar beberapa negara yang berpenduduk mayoritas Islam," kata JK menyampaikan sambutan di acara Rakernas Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta se Indonesia (BKSPTIS) di Universitas Islam Riau, Jumat (17/11/2023).

1. Belajar dari data pengusaha di negara sahabat

Aneka sajian kuliner di Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2020 - IDN Times/Rijalu Ahimsa
Aneka sajian kuliner di Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2020 - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Ketua Umum PMI itu mencontohkan jumlah perbandingan pengusaha di sejumlah negara sahabat. Di Turki misalnya, dari 10 pengusaha, sembilan di antaranya berasal dari Turki. Sementara di Arab Saudi, dari 10 pengusaha, seluruhnya berasal dari Arab Saudi.

JK juga mencontohkan perbandingan pengusaha pribumi di Malaysia. JK menambahkan, jumlah penduduk Tionghoa di Malaysia sekitar 30 persen dari total penduduk. Sebanyak 20 persen itu menguasai 60 persen perekenomian.

Sementara itu, kata JK, hanya terdapat 4 persen penduduk Tionghoa di Indonesia. Namun, mereka menguasai perekonomian hingga 60 persen.

"Jadi cuma kita yang tidak seimbang, perbandingannya 15 kali lipat kemampuan orang Tionghoa di Indonesia dibanding Malaysia. Sekali lagi ini bukan rasial, tapi fakta," kata Dewan penasehat BKSPTIS itu.

2. Dorong perguruan tinggi Islam bangkitkan perekonomian

Foto aerial suasana kendaraan melintas di Bundaran HI, Jakarta, Senin (14/9/2020) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Foto aerial suasana kendaraan melintas di Bundaran HI, Jakarta, Senin (14/9/2020) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Oleh karena itu, JK mendorong perguruan tinggi swasta Islam di Indonesia menjadi pelopor membangkitkan perekonomian umat Islam. JK khawatir penduduk Indonesia hanya jadi pelayan di negara sendiri jika perekonomian umat Islam tak bisa bangkit.

"Ini tugas rektor-rektor untuk menumbuhkan semangat serta pengajaran kepada para mahasiswanya demi kebangkitan umat Islam di Indonesia juga," katanya.

3. SDM Indonesia unggul tapi kurang semangat

Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/Arnas Padda)
Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

JK yakin masyarakat Indonesia tidak kalah pintar dengan penduduk dunia lainnya. Sumber daya manusia di Indonesia diminta lebih semangat dan bekerja keras untuk mengubah kehidupan yang lebih baik.

JK menceritakan bagaimana tenaga kerja Indonesia yang terlibat dalam perusahaan listrik miliknya.

"Saya sudah buktikan jika SDM kita juga sangat unggul. Perusahaan listrik yang kami bangun itu menggunakan insinyur-insinyur dari Indonesia. Hanya sedikit yang dari luar," kata JK.

Pada kesempatan sama, JK kembali mengingatkan agar umat Islam mengikuti sunnah Rasulullah SAW, yang hidupnya lebih banyak menjadi pengusaha.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
Dini Suciatiningrum
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us