Warga berlindung saat sirine serangan udara berbunyi, di dekat bangunan apartemen yang rusak akibat penembakan baru-baru ini di Kyiv, Ukraina, Sabtu (26/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Gleb Garanich.
Sebelumnya, Sri Mulyani menyebutkan bahwa perang Rusia dan Ukraina sebagai biang kerok krisis energi dan pangan yang terjadi secara global belakangan ini.
Krisis yang terjadi tersebut membuat dunia mesti berdarah-darah lagi lantaran masih belum bisa bangkit akibat pandemik COVID-19.
"Tensi geopolitik Rusia dan Ukraina memiliki dampak signifikan terhadap krisis energi dan pangan yang terjadi secara global, dan memberikan tekanan inflasi bagi Indonesia," ujar Sri Mulyani dalam Side Event G20: Sustainable Finance for Climate Transition di Bali International Convention Center, Kamis (14/7/2022).
Dampak luar biasa itu terjadi karena Rusia dan Ukraina sama-sama memegang peranan penting dalam perdagangan global.
Seperti diketahui, Rusia merupakan eksportir minyak mentah kedua terbesar di dunia. Sementara Ukraina dikenal sebagai eksportir minyak biji bunga matahari terbesar di dunia.
"Tensi geopolitik Rusia dan Ukraina memberikan tekanan lebih jauh kepada perekonomian dan situasi politik global. Rusia dan Ukraina punya peran besar di dalamnya," kata Sri Mulyani.