ilustrasi arus kas (IDN Times/Aditya Pratama)
Secara lebih rinci, realisasi belanja K/L disalurkan untuk membayar Rp19,3 triliun. Anggaran itu direalisasikan bagi 96,7 juta jiwa masyarakat yang mendapatkan jasa kesehatan, tapi tidak membayar premi melalui program Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Jadi mereka kalau sakit, bisa dapatkan pelayanan kesehatan tanpa keluarkan biaya sebab pemerintah sudah membayarkan Rp19,3 triliun hingga bulan Mei untuk kelompok miskin dan rentan," ucapnya.
Pemerintah juga membantu petani secara langsung, baik dalam bentuk bantuan benih, mulsa dan pupuk organik untuk 69.021 unit equivalen hektare kawasan padi, jagung, kedelai, bawang dan cabai.
Petani juga diberikan bantuan alat dan mesin sebesar Rp163,2 miliar dalam bentuk 120 traktor dan 100 cultivator.
"Bantuan ternak Rp 57,7 miliar sejumlah 1.318 ekor. Ada juga bantuan benih ikan, kepiting, dan udang Rp 14,5 miliar sejumlah 40,3 juta ekor," bebernya.
Di bidang pendidikan, pemerintah memberikan manfaat langsung dalam bentuk program Indonesia pintar sebesar Rp5,3 triliun kepada 9,6 juta siswa, program KIP kuliah sebesar Rp5,8 triliun untuk 692 ribu mahasiswa.
Kemudian biaya operasi sekolah (BOS) di bawah Kementerian Agama sebesar Rp5,1 triliun untuk 4,5 juta siswa, dan bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN) sebesar Rp1,78 triliun untuk 192 PTN.
Infrasktruktur yang dinikmati langsung oleh masyarakat yakni Pemerintah juga mendukung masyarakat membangun kembali perumahan sesudah terkena bencana. Seperti bencana Cianjur misalnya, dibangun kembali 42,4 ribu rumah sebesar Rp1,2 triliun.
"Pembangunan untuk infrastruktur rehabilitasi sarana dan prasarana yang rusak akibat bencana juga mencapai Rp 46,5 triliun," tambahnya.