Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (12/6/2023). (IDN Times/Trio Hamdani)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (12/6/2023). (IDN Times/Trio Hamdani)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memastikan terus memperbaiki organisasi dan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Tujuannya agar SDM menjadi kompeten, memiliki integritas, serta profesional.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memandang hal tersebut penting karena berkaca dari kasus-kasus hukum yang menjerat anak buahnya, mulai dari Rafael Alun Trisambodo maupun Andhi Pramono.

"Berbagai kasus yang terjadi juga memberikan pembelajaran yang sangat penting bagi Kementerian Keuangan," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (12/6/2023).

1. Sri Mulyani lakukan transformasi di lingkungan Kemenkeu

Gedung Kementerian Keuangan Republik Indonesia (ANTARA/HO-Dokumentasi Kemenkeu)

Sebagai organisasi dengan SDM yang sangat banyak, Sri Mulyani sadar masih memiliki sejumlah hal untuk diperbaiki. Oleh karena itu, Kemenkeu terus melakukan transformasi kelembagaan untuk memperkuat tata kelola dan perbaikan pelayanan.

Sri Mulyani menambahkan, Kemenkeu akan menata SDM, tak hanya dari jumlah, melainkan kompetensi dan karakter pelayanan. Selain itu, simplifikasi proses bisnis juga ditata agar pelayanan lebih efisien dan memperkuat pengawasan internal.

"Ini adalah bagian dari koreksi terhadap berbagai tata kelola yang beberapa saat terakhir ini menjadi sorotan publik, penguatan kelembagaan terus kita lakukan," ujarnya.

Penguatan budaya kerja dan transformasi digital, dilakukan agar mampu meningkatkan kualitas dan kecepatan pelayanan, dan mengurangi kemungkinan interaksi yang bisa berujung kepada masalah tata kelola.

2. Sri Mulyani perlu anggaran Rp45,49 triliun untuk dukungan manajemen

Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Program dukungan manajemen tahun anggaran 2024, mendapatkan pagu indikatif Rp45,49 triliun dengan output utama, pengelolaan organisasi dengan 1.080 satuan kerja dan 78.882 orang pegawai.

Program dukungan manajemen diampu 12 unit eselon l dan merencanakan 553 kegiatan terkait layanan manajemen untuk mendukung kelancaran dan reformasi layanan pada 4 program teknis Kemenkeu, maupun pelayanan langsung kepada publik melalui badan layanan umum (BLU) Kemenkeu.

Pagu indikatif yang diusulkan untuk Kemenkeu termasuk BLU adalah Rp45,49 triliun.

3. Ada 6 fokus pada program dukungan manajemen

Gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu). (IDN Times/Helmi Shemi)

Sri Mulyani melakukan program dukungan manajemen yang memiliki enam fokus strategis untuk mewujudkan organisasi yang lebih lincah, adaptif, dan berintegritas dalam mendukung seluruh program Kemenkeu.

Fokus strategis yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Penguatan tata kelola dan akuntabilitas kelembagaan untuk meningkatkan soliditas ASN Kemenkeu serta penguatan budaya kerja Kemenkeu Satu.
  2. Penguatan pengawasan yang bernilai tambah sebagai trusted advisor dan strategic partner untuk meningkatkan integritas ASN Kemenkeu
  3. Penguatan transformasi digital Kemenkeu dalam rangka mendukung implementasi Collaborative Ways of Working, digitalisasi regulasi, serta corporate branding.
  4. Penataan, pemberdayaan, dan peningkatan kompetensi SDM Kemenkeu dalam ekosistem kerja baru untuk mendukung pelayanan yang optimal.
  5. Peningkatan utilisasi aset bersama untuk mendukung pelayanan yang handal.
  6. Peningkatan kinerja pelaksanaan mandat tugas khusus (special mission) dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal.

Editorial Team