Pengamat pasar uang, Ariston menilai penguatan rupiah terhadap dolar AS masih menunjukkan kerentanan terhadap tekanan eksternal.
Dia menjelaskan kebijakan kenaikan tarif impor yang diterapkan Presiden AS, Donald Trump, berpotensi memicu lonjakan inflasi di AS. Kondisi itu dapat mendorong The Fed menahan pemangkasan suku bunga acuannya.
Selain itu, Ariston menyoroti berbagai kebijakan kontroversial Trump, termasuk sikapnya terhadap konflik di Jalur Gaza, kebijakan terkait Terusan Panama, dan perubahan dalam program USAID.
Kebijakan-kebijakan tersebut dinilai dapat memperburuk hubungan ekonomi AS dengan negara lain, meningkatkan ketidakpastian global, dan berpotensi mengguncang perekonomian dunia.
"Ini akan mendorong pelaku pasar mencari aset aman seperti dollar AS dan emas," ujarnya.