Jakarta, IDN Times – Pemerintahan Donald Trump kembali menggegerkan pasar global lewat kebijakan tarif baru yang dijuluki “Liberation Day Tariffs.” Langkah ini langsung memicu kritik karena rumus tarif yang digunakan dinilai terlalu mirip dengan rumus buatan chatbot AI seperti ChatGPT.
Tarif dasar sebesar 10 persen dikenakan atas semua impor ke Amerika Serikat (AS), termasuk dari negara-negara sekutu dan kawasan non-ekonomi aktif. Tarif lebih tinggi diterapkan untuk negara dengan surplus perdagangan besar terhadap AS. Formula yang dirilis Gedung Putih membuat banyak analis curiga, terutama karena hasil perhitungannya serupa dengan saran dari berbagai chatbot AI.