Indonesia Resesi, Istana: Masih Ada Negara yang Lebih Buruk Kondisinya

KSP klaim ekonomi RI mulai alami pemulihan

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2020 sebesar minus 3,49 persen (yoy/year on year). Dengan begitu, Indonesia pun dinyatakan telah masuk ke dalam jurang resesi.

Menanggapi kondisi ini, Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden (KSP), Edy Priyono, mengatakan meski memasuki jurang resesi, pertumbuhan ekonomi Indonesia diklaim mulai megalami pemulihan.

1. KSP katakan masih ada negara yang pertumbuhan ekonominya lebih buruk dari Indonesia

Indonesia Resesi, Istana: Masih Ada Negara yang Lebih Buruk KondisinyaPixabay.com/Geralt

Akibat pandemik COVID-19, sejumlah negara juga mengalami kesulitan dalam pertumbuhan ekonomi mereka. Edy pun mengatakan bahwa angka pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2020 ini masih lebih baik dibandingkan beberapa negara lainnya, misalnya Singapura yang terkontraksi hingga minus 7 persen dan Meksiko minus 8,58 persen.

“Kalau melihat perbandingan tersebut, pertumbuhan Indonesia cukup baik. Terpenting adalah, pertumbuhan kita di kuartal III-2020 lebih baik daripada kuartal II-2020, sehingga menunjukkan bahwa secara bertahap kita bergerak menuju pemulihan ekonomi,” ujar Edy.

Berdasarkan data BPS, ada pula negara yang pertumbuhan ekonominya di kuartal III-2020 lebih baik daripada Indonesia, seperti Tiongkok 4,9 persen, Taiwan 3,3 persen, Vietnam 2,62 persen, Sedangkan, Korea minus 1,3 persen dan Amerika Serikat minus 2,9 persen.

2. Meski resesi, KSP sebut ekonomi Indonesia alami pemulihan

Indonesia Resesi, Istana: Masih Ada Negara yang Lebih Buruk KondisinyaIlustrasi Kenaikan (IDN Times/Arief Rahmat)

Melihat angka pertumbuhan ekonomi di kuartal III lebih tinggi dibanding kuartal II, Edy menyebut bahwa Indonesia sudah melampaui titik terendah dan mulai beranjak membaik. Ia pun meminta agar setiap kementerian terus mendorong belanja untuk pemulihan ekonomi nasional.

“Fakta ini menjadi catatan positif karena sesuai dengan prinsip 'counter cyclical', artinya ketika perekonomian lesu, belanja pemerintah menjadi andalan untuk mendorong perekonomian,” tuturnya.

3. Indonesia resmi hadapi resesi

Indonesia Resesi, Istana: Masih Ada Negara yang Lebih Buruk KondisinyaIlustrasi Resesi (IDN Times/Arief Rahmat)

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 3,49 persen di triwulan III 2020 dan resmi menghadapi resesi. Prediksi resesi ini sebelumnya sudah disampaikan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam sidang kabinet paripurna, Senin (2/11/2020).

"Tetapi dibandingkan triwulan II tumbuh positif 5,05 persen. sehingga secara kumulatif triwulan I-III itu masih mengalami kontraksi 2,03 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/11/2020).

Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2020 tercatat minus 5,32 persen. Meski terjadi perbaikan, namun tren kontraksi ekonomi masih berlanjut. Dengan demikian, Indonesia mengalami resesi lantaran pertumbuhan ekonominya mengalami minus selama dua kuartal berturut-turut.

Kondisi ekonomi Indonesia yang mengalami resesi sudah diprediksi banyak pihak, termasuk Presiden Jokowi tiga hari lalu.

"Di kuartal III kita juga mungkin sehari, dua hari, ini akan diumumkan oleh BPS, juga masih berada di angka minus. Perkiraan kita di angka minus tiga. Naik sedikit," kata Jokowi di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/11/2020).

Baca Juga: Resesi, Pemerintah Harus Jamin 40 Persen Warga Miskin Tidak Kelaparan 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya