Jokowi Minta 80 Persen Tugas Duta Besar Mencari Investor

Jokowi minta dubes paham prioritas negara

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta 70-80 persen tugas para duta besar fokus pada investasi. Ia menyampaikannya saat membuka rapat kerja Kepala Perwakilan RI dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (9/1).

"Saya ingin 70-80 persen apa yang kita miliki itu fokusnya di situ, diplomasi ekonomi, karena itulah yang sekarang yang sedang diperlukan negara kita. Penting sekali para duta besar ini sebagai duta investasi," kata Jokowi.

1. Jokowi ingin duta besar tahu mana yang menjadi prioritas negara

Jokowi Minta 80 Persen Tugas Duta Besar Mencari InvestorSidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin 6 Januari 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Jokowi menjelaskan, para duta besar yang telah ditetapkan sebagai duta investasi harus tahu mana yang menjadi prioritas negara. Salah satunya berkaitan dengan barang-barang atau produk substitusi impor.

"Kita tahu yang namanya petrochemical itu masih impor, 85 persen masih impor, sehingga kalau kita ingin mendatangkan investasi cari produk-produk yang berkaitan dengan barang-barang substitusi impor kita. Petrokimia berkaitan dengan metanol, misalnya," ujar Jokowi.

Baca Juga: Kepala BKPM: Masalah Sepele Bikin Investor Asing Kabur dari Indonesia

2. Jokowi minta duta besar kejar investor energi

Jokowi Minta 80 Persen Tugas Duta Besar Mencari InvestorSidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin 6 Januari 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Persoalan kedua, lanjut Jokowi, mengenai energi. Dia menambahkan, Indonesia harus mengurangi impor energi seperti minyak dan gas. Ia pun meminta para duta besar juga bisa mencari investor di bidang energi.

"Terus investornya siapa? Ya investor bisa saja, misalnya yang berkaitan dengan batubara, datangkan investor yang memiliki teknologi yang berkaitan dengan batubara karena batubara itu bisa diubah menjadi DME, elpiji," jelas Jokowi.

"Elpiji kita ini impor semuanya. Sehingga yang berkaitan dengan investasi yang berkaitan dengan elpiji penting sekali supaya kita tidak impor gas elpiji lagi," lanjut dia.

3. Jokowi juga sebut Indonesia butuh investor pengolahan kelapa sawit

Jokowi Minta 80 Persen Tugas Duta Besar Mencari InvestorPresiden Jokowi di Natuna, Riau, Rabu 8 Januari 2020 (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Selanjutnya, Jokowi menerangkan, para duta besar juga harus paham mengenai investasi minyak. Dia mengatakan bahwa Indonesia ingin mengolah minyak kelapa sawit menjadi avtur. Jokowi pun meminta para duta besar untuk mencari investornya.

"Cari investornya, raw materialnya ada, materialnya ada, dan barang ini memang bisa berubah menjadi avtur. Karena avtur kita impor banyak sekali," tutur mantan pengusaha itu.

"Juga yang berkaitan B20, B30, B50 sampai nanti B100 dari CPO, dari kelapa sawit, meskipun para ahli kita ini yang menemukan mereka, tapi siapa yang berproduksi? Cari investasi di bidang ini jadi ekspor kita tidak bahan atau raw material lagi," dia menambahkan.

4. Jokowi minta para duta besar pahami mana yang bisa 'ditembak' untuk investasi

Jokowi Minta 80 Persen Tugas Duta Besar Mencari InvestorPresiden Jokowi di Natuna, Riau, Rabu 8 Januari 2020 (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi mengatakan, Indonesia ingin mengekspor barang setengah jadi, bukan hanya bahan mentah saja. Dia meminta para duta besar untuk mengerti investasi yang dibutuhkan Indonesia.

"Sehingga, Bapak, Ibu, sekalian jadi duta investasi itu yang diincar mana, yang ditembak mana, ngerti," ujar dia.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Menaker Minta Pekerja Migran RI Jadi Duta Bela Negara dan Pariwisata

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya