PDIP: Melalui IMF, Indonesia Bisa Galang Dukungan Internasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto angkat suara serta menjawab kritikan mengenai dana yang digelontorkan untuk menggelar pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF)-World Bank Group (WBG) di Bali.
Salah satu kritikan yang dilancarkan adalah pertemuan tersebut dinilai tidak tepat di tengah bencana yang sedang melanda Palu dan Donggala. Menurut Hasto, Indonesia justru bisa mengumpulkan penggalangan dukungan internasional.
Baca Juga: [UPDATE] Korban Meninggal Bencana Palu-Donggala 1.948 Orang
1. Melalui IMF, Indonesia bisa galang dukungan internasional
Hasto menjelaskan, bencana alam memang tidak bisa diprediksi, termasuk gempa yang melanda Donggala, Palu, dan sekitarnya. Oleh karena itu, dengan adanya pertemuan IMF tersebut, Indonesia bisa menggalang dukungan internasional, termasuk mitigasi bencana.
"Mari kita gunakan momentum tersebut untuk keharuman bangsa, karena apapun kita juga memerlukan kerja sama dengan bangsa-bangsa lain," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (8/10).
2. Hasto sarankan agar masyarakat bisa melihat sisi positifnya
Editor’s picks
Melalui momentum pertemuan tahunan IMF-WBG ini, Hasto menyarankan agar publik bisa melihat secara positif terhadap hal-hal yang telah dilakukan oleh pemerintah.
"Meskipun demikian kritik itu sah dalam negara demokrasi. Sebagai partai pengusung pemerintah, kami akan mendengar," ungkap Hasto.
Baca Juga: Ini Beda Dana Pengeluaran untuk IMF Versi Pemerintah dan Oposisi
3. Koalisi Prabowo kritik dana IMF
Sebelumnya, koalisi Prabowo sempat melontarkan kritikan terhadap dana yang digelontorkan oleh pemerintah untuk menggelar pertemuan IMF-WBG itu. Koordinator juru bicara tim pemenangan Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar, menjelaskan di tengah bencana yang sedang melanda Indonesia saat ini, harusnya pemerintah memghentikan biaya-biaya yang tidak perlu, termasuk untuk pertemuan IMF-WBG tersebut.
"Itu terlalu besar untuk pertemuan rutin dunia, dibanding pertemuan Bank Dunia selama ini," kata Dahnil di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, Jumat (5/9).
Baca Juga: Bos IMF: Indonesia Tak Butuh Pinjaman