RI Masuk Jurang Resesi, Jokowi Minta Kementerian Genjot Belanja Negara

Jokowi sebut konsumsi rumah tangga Q3 minus 4 persen

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 akan berada di posisi minus tiga persen. Guna kembali mendongkrak pertumbuhan ekonomi, ia meminta agar belanja kementerian semakin ditingkatkan.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan arahan di sidang kabinet paripurna yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/11/2020).

1. Konsumsi rumah tangga kuartal III-2020 diperkirakan minus 4 persen

RI Masuk Jurang Resesi, Jokowi Minta Kementerian Genjot Belanja NegaraJokowi pimpin rapat terbatas mengenai Rencana Pengadaan dan Pelaksanaan Vaksinasi di Istana Merdeka pada Senin (26/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi juga menyebut konsumsi rumah tangga yang belum pulih sepenuhnya menjadi salah satu penyebab anjloknya pertumbuhan ekonomi. Dia memaparkan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal III-2020 diproyeksikan masih minus 4 persen.

Angka tersebut sebenarnya sudah membaik dibanding kuartal sebelumnya yang berada di minus 5,51 persen. "Sehingga menjadi kewajiban kita semuanya untuk memperkuat demand, sehingga konsumsi ini akan menjadi lebih baik," jelas Jokowi.

Apabila pertumbuhan ekonomi di kuartal IV nanti sudah membaik, Jokowi meminta agar di kuartal IV-2020, para direktur jenderal (dirjen), direktur, dan seluruh jajaran di kementerian untuk berhati-hati dalam membelanjakan anggarannya.

Baca Juga: Resesi! Jokowi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 3 Minus 3 Persen

2. Jokowi ingin persiapan realisasi anggaran di kuartal I-2021 disiapkan dari sekarang

RI Masuk Jurang Resesi, Jokowi Minta Kementerian Genjot Belanja NegaraJokowi beri sambutan di Puncak Acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 pada Rabu (28/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Bukan hanya itu, guna meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi yang merosot drastis, pria kelahiran Solo itu juga meminta agar realisasi anggaran tahun depan dirancang dari sekarang. Dengan demikian, dia berharap realisasi bisa langsung berjalan sejak awal tahun.

"Begitu Bapak, Ibu menerima yang namanya DIPA itu sudah bisa langsung ada lelang, sehingga nantinya kita harapkan bulan Januari, Februari, Maret, tidak stuck setelah Q4 langsung drop. Kita harapkan Q1 ada ungkitan juga untuk naik," ujar Jokowi.

3. Jokowi perkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III sekitar minus 3 persen

RI Masuk Jurang Resesi, Jokowi Minta Kementerian Genjot Belanja NegaraIlustrasi pertumbuhan ekonomi turun. (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam arahannya di sidang kabinet paripurna, Jokowi menyinggung tentang pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020. Ia memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Q3 akan kembali negatif, berada di kisaran minus 3 persen.

"Di kuartal III kita juga mungkin sehari, dua hari, ini akan diumumkan oleh BPS, juga masih berada di angka minus. Perkiraan kita di angka minus tiga. Naik sedikit," kata Jokowi.

Meski begitu, Jokowi tetap optimistis dan mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih lebih baik dar negara-negara lainnya. Sebelumnya ada lima negara yang sampai saat ini telah mengumumkan ekonominya mengalami resesi ekonomi, kelima negara itu antara lain Singapura, Korea Selatan, Hongkong, Jerman, dan Amerika Serikat.

"Ini memang kalau dibandingkan dengan negara lain ya masih jauh lebih baik, tapi ini patut kita berikan tekanan untuk yang kuartal IV," ujar Jokowi.

Baca Juga: Ekonomi Resesi, Jokowi: Tak Ada yang Kebal Pandemik Termasuk Indonesia

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya