Jakarta, IDN Times - Indonesia dinilai akan mendapatkan dampak positif dalam perekonomian jika jadi melakukan redenominasi rupiah. Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menilai redenominasi dapat meningkatkan kredibilitas rupiah, khususnya dari aspek kedaulatan moneter.
Jika dibandingkan dengan sejumlah mata uang negara lain, seperti dolar AS dan Malaysia ringgit, rupiah memiliki jumlah angka yang jauh lebih banyak. Misalnya, 1 dolar AS sama dengan Rp15 ribu dan RM1 adalah Rp3.500. Adanya redenomisasi akan membuat nilai tukar rupiah terlihat dalam digit yang sama dengan mata uang negara lainnya.
"Hal ini tentu sangat berdampak positif dalam aspek perdagangan dan juga psikologi pasar. Redenominasi juga akan berdampak pada aspek sosial, yakni meningkatkan kedaulatan moneter dan mengontrol pemakaian mata uang asing," kata Josua kepada IDN Times, Kamis (6/7/2023).
Wacana redenominasi kembali mencuat usai Bank Indonesia menyampaikan kesiapannya untuk menerapkan redenominasi rupiah. Redenominasi rupiah juga masuk dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.