Terungkap! Ini Nama Holding BUMN untuk Garap Baterai Mobil Listrik

04 Mar 2021, 16:05 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir (Dok. IDN Times)

Jakarta, IDN Times - Teka-teki pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk baterai mobil listrik atau electric vehicle (EV) battery mulai terkuak dengan sudah ditetapkannya nama untuk perusahaan holding tersebut.

Seperti diketahui bahwa Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu mengonfirmasi beberapa perusahaan BUMN siap membentuk holding untuk perusahaan produsen EV Battery di Indonesia.

Ada empat perusahaan yang disebut bakal membentuk holding BUMN EV Battery nasional. Mereka adalah anak usaha MIND ID atau Inalum, yakni Antam, Pertamina, dan PLN.

1. Industri Baterai Indonesia

stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) (Dok. Kementerian ESDM)

Meski belum resmi terlahir, holding BUMN ini sudah memiliki nama untuk bisa resmi beroperasi dan memproduksi baterai listrik. Hal itu disampaikan oleh Ketua Tim Percepatan Proyek EV Battery Nasional Agus Tjahajana dalam acara Zooming with Primus yang tayang di Berita Satu Channel, Kamis (4/3/2021).

"Ini namanya sudah ada kebetulan, walaupun belum lahir, belum ada aktanya, namanya itu IBI, Industri Baterai Indonesia nanti," ungkap Agus.

2. Anggota holding akan berbagi saham

Ilustrasi memantau pergerakan saham. ANTARA FOTO/Reno Esnir

Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa nantinya perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam PT Industri Baterai Indonesia akan berbagi saham dengan presentase yang sama.

"Ini nanti rencananya holding empat perusahaan share-nya akan seperempat, seperempat, seperempat, seperempat," kata dia.

3. Terbentuk Juni 2021

Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020) (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

PT Industri Baterai Indonesia bakal resmi terbentuk dalam beberapa bulan ke depan. Menurut Agus, pihaknya sejak awal 2020 memang sudah melakukan studi tentang bagaimana nantinya holding ini akan beroperasi, kemudian siapa yang akan menjadi pembelinya, dan bagaimana produksinya.

Hal itu dilakukan begitu ada arahan dari Erick Thohir soal pembentukan holding BUMN untuk EV Battery nasional.

"Jadi kalau target dari pak menteri paling tidak Juni ini sudah lahirlah holding tersebut, itu sudah paling telat, tetapi kalau dilihat progresnya saat ini yang bisa lebih cepat," ujar Agus.