Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tesla Perluas Investasi Sel Baterai di Jerman, Target Operasi 2027
ilustrasi logo tesla (unsplash.com/Prometheus 🔥)

Intinya sih...

  • Tesla mengumumkan rencana perluasan produksi sel baterai di Gigafactory Grünheide, Jerman, yang akan mulai beroperasi pada 2027. Pabrik ini merupakan satu-satunya fasilitas produksi Tesla di Eropa.

  • Tesla menargetkan peningkatan integrasi vertikal dengan memusatkan seluruh proses produksi, mulai dari pembuatan sel baterai hingga perakitan kendaraan listrik jadi, di satu lokasi. Langkah ini menjadi yang pertama di Eropa.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Tesla mengumumkan rencana investasi tambahan untuk memperkuat kapasitas produksi sel baterainya di Gigafactory Jerman, yang terletak di Grünheide, dekat Berlin. Dalam pengumumannya, perusahaan menyebutkan pabrik tersebut dijadwalkan mulai beroperasi pada 2027.

Fasilitas ini akan memiliki kapasitas produksi hingga 8 gigawatt hours sel baterai per tahun, yang diharapkan dapat memperkuat rantai pasok dan kemandirian produksi Tesla di kawasan Eropa.

1. Rencana produksi sel baterai hingga 8 gigawatt

Tesla mengumumkan rencana perluasan produksi sel baterai di Gigafactory Grünheide, Jerman, yang akan mulai beroperasi pada 2027. Pabrik yang mempekerjakan sekitar 11.500 orang ini merupakan satu-satunya fasilitas produksi Tesla di Eropa. Melalui investasi tambahan senilai ratusan juta euro, total nilai investasi proyek tersebut akan mendekati 1 miliar euro ( Rp19,5 triliun).

Dalam pernyataannya, Tesla menyebutkan, dana tambahan tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi sel baterai hingga 8 gigawatt hours per tahun. Kapasitas ini diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 130 ribu kendaraan listrik setiap tahun. Langkah ini sekaligus menandai peralihan Tesla dari impor sel baterai dari Amerika Serikat (AS) menuju produksi lokal guna meningkatkan efisiensi rantai pasok di Eropa.

2. Peningkatan integrasi vertikal di Grünheide

Tesla menargetkan peningkatan integrasi vertikal dengan memusatkan seluruh proses produksi, mulai dari pembuatan sel baterai hingga perakitan kendaraan listrik jadi, di satu lokasi. Langkah ini menjadi yang pertama di Eropa dan diharapkan dapat memperkuat keandalan serta efisiensi rantai pasok perusahaan.

“Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan integrasi vertikal di lokasi tersebut, mulai dari sel baterai hingga kendaraan akan diproduksi di satu lokasi. Ini merupakan hal yang belum pernah terjadi sebelumnya di Eropa dan semakin memperkuat keandalan rantai pasokan kami,” jelas Tesla dalam pernyataannya, dilansir Yahoo Finance.​

Apabila kondisi memungkinkan, seluruh rantai produksi baterai Tesla akan sepenuhnya berbasis di fasilitas Gigafactory Grünheide, Jerman. Namun, pabrik ini juga menghadapi tantangan besar bersaing dengan produsen di China dan AS dalam menciptakan produksi sel baterai yang efisien dan berbiaya ekonomis di kawasan Eropa.

3. Dampak strategis bagi pasar Eropa

Pembangunan Gigafactory Grünheide menjadi bagian dari strategi ekspansi Tesla di Eropa di tengah penurunan pangsa pasar kendaraan listrik perusahaan tersebut. Produksi lokal di Jerman diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor sekaligus menekan biaya logistik.

Dengan total investasi yang mendekati 1 miliar euro, proyek ini menunjukkan komitmen jangka panjang Tesla terhadap pasar Eropa. Kehadiran fasilitas ini juga berperan penting dalam mempercepat transisi kawasan tersebut menuju mobilitas berbasis listrik.

Langkah ini sekaligus menjadi upaya Tesla dalam menghadapi persaingan global dengan memperkuat daya saing dan efisiensi produksi di Eropa. Perusahaan menegaskan, fokus utama mereka tetap pada keberlanjutan rantai pasok dan peningkatan efisiensi operasional.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team