Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan, Jumat (13/9/2024). Mengutip Bloomberg, kurs rupiah ditutup menguat 37,5 poin atau 0,24 persen ke Rp15.401,5 per dolar AS sore ini.
Pada pembukaan perdagangan pagi tadi, kurs rupiah juga menguat 38 poin atau 0,25 persen ke Rp15.400 per dolar AS.
Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah menyentuh Rp15.405 per dolar AS.
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan kurs rupiah pada penutupan perdagangan kemarin, Kamis (12/9), yang berada di level RpRp15.421 per dolar AS. Data JISDOR BI menunjukkan rupiah mengalami penguatan pada sore ini dibandingkan kemarin.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah terus didorong sentimen negatif pelaku pasar terhadap dolar AS karena Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR).
Pemangkasan FFR pun diprediksi akan terjadi pekan depan, dengan nilai 25 basis poin (bps) sampai 50 bps.
“Pasar memperkirakan peluang 56 persen bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin minggu depan, bersama dengan peluang 44 persen untuk pengurangan 50 bps, CME Fedwatch menunjukkan,” kata Ibrahim dalam keterangannya.
Atas faktor-faktor tersebut, Ibrahim memprediksi kurs rupiah masih akan menguat terhadap dolar AS pada perdagangan pekan depan.
“Untuk perdagangan Selasa depan, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp15.350-15.420,” ujar Ibrahim.