The Fed Diyakini Tak Ngotot Kerek Suku Bunga, Rupiah Perkasa

30 Jan 2023, 15:49 WIB

Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan awal pekan, Senin (30/1/2023).

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah menguat 15,5 poin atau 0,10 persen ke Rp14.970 per dolar AS pada penutupan perdagangan. Posisi rupiah sore ini melanjutkan tren positif pagi ini yang menguat 11 poin ke Rp14.974 per dolar AS pada pembukaan perdagangan.

Sedangkan pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (27/1), kurs rupiah melemah 38 poin atau 0,25 persen ke level Rp14.985 per dolar AS.

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Sedangkan berdasarkan data perdagangan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), rupiah melemah tipis ke Rp14.979 per dolar AS pada Senin (30/1).

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kurs rupiah pada Jumat (27/1) yang ada di level Rp14.978 per dolar AS.

2. Laju dolar dipengaruhi ekspektasi terhadap the Fed

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, laju dolar AS tertahan menjelang serangkaian pertemuan bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) pada minggu ini.

"Kenaikan dibatasi oleh repricing ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve AS yang dovish dibandingkan dengan rekan-rekan yang lebih hawkish," ujar Ibrahim.

Pasar berekspektasi bahwa the Fed mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga dan bahwa suku bunga tidak harus naik setinggi yang dikhawatirkan sebelumnya.

3. Proyeksi nilai tukar rupiah pada perdagangan besok

Seharian ini nilai tukar rupiah bergerak pada rentang Rp14.970 hingga Rp14.986,5 per dolar AS. Sejak awal tahun atau year to date (ytd), rupiah terapresiasi terhadap dolar AS sebesar 3,87 persen.

Ibrahim memproyeksikan, pada perdagangan Selasa (31/1), mata uang rupiah kemungkinan dibuka fluktuatif namun ditutup di rentang Rp14.950-Rp14.990 per dolar AS.