Tiga Cara Meningkatkan Penjualan di Bazar

- Mempromosikan produk di bazar masih efektif dan dapat membantu menjalin hubungan dengan pelanggan potensial.
- Taktik pemasaran cerdik seperti menawarkan hadiah, makanan, video, dan musik dapat memikat pengunjung untuk mengunjungi stan kamu.
Jakarta, IDN Times - Dalam dunia di mana penjualan e-commerce telah tumbuh pesat, mempromosikan produk kamu di bazar, atau festival dan semacamnya mungkin tampak seperti taktik yang ketinggalan zaman untuk mengembangkan bisnis kamu.
Namun, memamerkan produk atau layanan kamu secara langsung masih memiliki potensi penjualan yang menjanjikan.
Bazar juga dapat membantu kamu berhubungan dengan pemain lain di industri yang sama, memasarkan merek kamu kepada audiens yang besar, dan mengumpulkan umpan balik tentang produk kamu.
Untuk membantu kamu memaksimalkan manfaat dari bazar, berikut tiga strategi yang dapat kamu coba dilansir Tradeshow Network!
1. Tarik perhatian pengunjung dengan merchandise menarik atau hiburan

Di tempat yang penuh dengan stan dagang yang bersaing untuk mendapatkan perhatian semua orang, kamu hanya memiliki beberapa detik untuk menarik perhatian seseorang.
Untungnya, menawarkan hadiah menarik, makanan, video, dan musik dapat memikat mereka untuk mengunjungi stan kamu. Contohnya, ada pemilik usaha alat pertanian yang mendirikan stan di mana orang-orang bisa melihat mesin pertanian mereka.
Namun, untuk menarik mereka ke stan, si pemilik usaha tahu meminta setiap orang yang lewat untuk melihat produk mereka akan membuat mereka menjauh lebih cepat daripada penjual door to door.
Jadi, mereka memutuskan untuk mengadakan konser di depan stan, di mana pengunjung bisa menikmati musik live dari beberapa deretan kursi.
Taktik pemasaran cerdik tersebut menciptakan lingkungan yang menyenangkan bagi pengunjung yang ingin beristirahat dari pameran dagang, dan kerumunan besar menarik lebih banyak orang ke stan mereka.
Musik live juga membuat sebagian besar pengunjung lebih ramah terhadap perwakilan penjualan ketika mereka berbicara dengan mereka dan bahkan mendorong beberapa pengunjung untuk mendekati perwakilan sendiri.
2. Jual pengalaman, bukan produk kamu

Kebanyakan orang lebih menghargai pengalaman daripada kepemilikan material. Mengapa? Karena kita adalah hasil dari pengalaman kita.
Jadi, pengalaman tersebut tertanam dalam identitas kita dan akan selalu menjadi bagian dari cerita kita, memungkinkan kita untuk terhubung dengan orang lain yang telah berbagi pengalaman serupa.
Jika stan kamu bisa memberikan pengunjung pengalaman yang menyenangkan dan berkesan, kamu akan memberikan dampak emosional yang lebih besar daripada menjual produk.
Pengalaman ini juga membuat cerita menarik yang akan dengan senang hati dibagikan pengunjung kepada orang lain.
3. Perlakukan setiap pengunjung seperti pelanggan yang membeli

Kesan pertama yang dibuat oleh merek kamu pada calon pelanggan adalah interaksi yang paling penting dalam perjalanan pembeli. Studi menunjukkan kesan pertama yang baik mengarah pada koneksi, sedangkan yang buruk mengarah pada bias dan prasangka.
Dan seperti kata pepatah, kamu tidak pernah mendapatkan kesempatan kedua untuk membuat kesan pertama.
Bersikap cuek terhadap pengunjung yang ingin tahu tentang produk kamu tetapi mungkin tidak terlihat seperti calon pelanggan yang terbaik bisa memicu efek domino yang bisa merugikan bisnis kamu di kemudian hari. Kamu tidak pernah tahu kapan prospek yang tidak memenuhi syarat bisa mendapatkan pekerjaan baru dan berubah menjadi prospek yang diidamkan.
Kehilangan kesepakatan karena kesan pertama yang buruk sangatlah menyebalkan, jadi perlakukan setiap pengunjung seperti pelanggan yang membeli, jawab semua pertanyaan mereka dan berikan demo produk yang menyeluruh jika mereka memintanya.