Jakarta, IDN Times - Jalan Tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu (Becakayu) Seksi 2a Jaka Sampurna – Margajaya ditargetkan selesai konstruksi pada akhir 2022. Tol dengan panjang 4,12 km tersebut telah mencatatkan progres konstruksi sebesar 89,97 persen.
Perlu diketahui, Tol Becakayu terdiri dari dua seksi dengan total sepanjang 16,02 km. Seksi 1 Kasablanka - Jaka Sampurna sepanjang 11,9 km saat ini sudah beroperasi.
Mengutip siaran pers Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Jumat (17/6/2022), Jalan Tol Becakayu juga terkoneksi dengan Jalan Tol Ir Wiyoto Wiyono MSc via Gerbang Tol (GT) Pisangan.
Terkoneksinya jalan tol ini menjadi alternatif bagi para pengguna jalan tol, khususnya dari Bekasi menuju Tanjung Priok dan sekitarnya, dengan waktu tempuh yang jauh lebih singkat.
Jalan Tol Becakayu juga diharapkan memberikan kontribusi yang signifikan untuk dapat mengurai kemacetan lalu lintas Kota Jakarta dan Bekasi, seperti kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi di wilayah Kalimalang dan sekitarnya, dan mengurai kemacetan di Jalan Tol Jakarta - Cikampek yang sering mengalami penumpukan volume kendaraan, khususnya di Gerbang Tol Halim.
Tol Becakayu Seksi 1b dan 1c sepanjang 8,26 km telah diresmikan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada 3 Desember 2017. Kemudian seksi 1a menyusul.
Tol Becakayu Seksi 1b menghubungkan Cipinang Melayu - Pangkalan Jati, dan seksi 1c menghubungkan Pangkalan Jati - Jaka Sampurna.
Sebelumnya, Jokowi mengaku lega Tol Becakayu akhirnya bisa digunakan setelah hampir 22 tahun mangkrak. Dia berharap, tol tersebut mampu mengurangi volume kepadatan kendaraan yang ada di Tol Halim maupun Jalan Inspeksi Kalimalang.
Selain itu, Tol Becakayu bisa menjadi jalur tol alternatif untuk mengurangi beban kendaraan tujuan Jakarta - Bekasi via Tol Cikampek, sehingga meningkatkan kelancaran lalu lintas.
"Paling tidak ini mengurai kemacetan yang telah bertahun-tahun ada dan kita tahu bahwa Tol Becakayu ini sudah berhenti (mangkrak) 21 tahun, karena surat perintah kerja itu sudah diberikan tahun 1996," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Kementerian PUPR, 3 November 2017 lalu.