Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251004-WA0006.jpg
Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Bogor–Serpong via Parung. (Dok. Kementerian PU)

Intinya sih...

  • Tol Bogor-Serpong via Parung akan dibangun sepanjang 32,03 kilometer dengan nilai investasi Rp12,351 triliun

  • Penjaminan dari PT PII memberikan kepastian kepada investor terhadap risiko utama proyek infrastruktur

  • Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung dibangun menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) selama 40 tahun

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pembangunan Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung sebentar lagi dimulai. Pembangunan jalan tol tersebut diproyeksikan menelan biaya hingga Rp12,35 triliun dan tidak menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo mengatakan, pembangunan Jalan Tol Bogor- Serpong via Parung merupakan simpul strategis bagi pertumbuhan di Jabodetabek.

"Untuk Jalan Tol, Bogor-Serpong via Parung. Ruas ini merupakan simpul strategis yang menghubungkan pusat pertumbuhan di Jabodetabek dan mengikat denyut kehidupan masyarakat," kata Dody, dalam Acara Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), Perjanjian Penjaminan, dan Perjanjian Regres, dikutip Minggu (5/10/2025).

1. Tol Bogor-Serpong via Parung dibangun sepanjang 32,03 kilometer

Ilustrasi jalan tol Jasa Marga. (dok Jasa Marga

Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Wilan Oktavian menjelaskan, proyek dengan nilai investasi sebesar Rp12,351 triliun akan dibangun sepanjang 32,03 kilometer (km). Rinciannya 27,83 km di Jawa Barat, dan 4,2 km di Banten.

"Alhamdulillah penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol dapat dilaksanakan karena salah satu persyaratannya antara lain perizinan lingkungan yang baru kita dapatkan. Proyek ini juga mendapatkan dukungan penjaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII), sebagai bentuk mitigasi risiko dan jaminan keberlanjutan proyek dalam jangka Panjang," tutur Wilan.

Adapun Tol Bogor-Serpong via Parung akan dibangun oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS) yang dibentuk oleh konsorsium dengan mayoritas saham dipegang oleh PT Persada Utama Infra (52 persen), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (25 persen), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (12 persen), dan PT Hutama Karya Infrastruktur (10 persen).

2. Penjaminan dari PT PII berikan kepastian kepada investor

Logo PT PII. (PT PII)

Di sisi lain, Plt Direktur Utama PT PII, Andre Permana menyampaikan, melalui penjaminan ini pihaknya memberikan perlindungan terhadap risiko utama yang kerap menjadi tantangan dalam proyek infrastruktur, yakni keterlambatan pengadaan tanah, keterlambatan penyesuaian tarif, serta risiko politik temporer maupun permanen. Langkah ini diharapkan mampu memberikan kepastian dan kenyamanan bagi investor, sekaligus memperkuat daya tarik investasi.

"Komitmen PT PII untuk terus mendorong skema KPBU akan terus dijalankan, khususnya dalam rangka meringankan beban APBN. PT PII juga terbuka untuk mendukung Kementerian PUPR, Kementerian/Lembaga lain, maupun Pemerintah Daerah yang mengembangkan proyek dengan skema KPBU,” tutur Andre.

Andre menambahkan, pihaknya yakin Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung akan memberikan dampak positif yang signifikan khususnya dalam meningkatkan efisiensi waktu tempuh.

“Selain itu, tol ini juga akan menjadi jalur vital yang memperkuat konektivitas Jawa Barat–Banten, sehingga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi regional dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat luas,” kata Andre.

3. Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung dibangun dengan skema KPBU

ilustrasi jalan tol (dok. Jasa Marga)

Direktur Utama BSIS, Eldy Ellyus menjelaskan, Jalan Tol Bogor–Serpong via Parung merupakan bagian dari rencana jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) 3 dibangun menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan masa konsesi selama 40 tahun. 

“Jalan Tol Bogor–Serpong via Parung ini akan menjadi jalan tol yang menghubungkan kawasan permukiman di Bogor, Jawa Barat dengan Kawasan Komersial di Tangerang, Banten," ujar Eldy.

Eldy menambahkan, Jalan Tol Bogor–Serpong via Parung memiliki 2 Junction (JC) dan 3 Simpang Susun (SS) yang terbagi atas 4 seksi. Seksi 1 dimulai dari JC Salabenda sampai dengan SS Pondok Udik, Kemang (3,97 km). Seksi 2 dimulai dari SS Pondok Udik sampai dengan SS Putat Nutug, Ciseeng (9,27 km).

Seksi 3 dimulai dari SS Putat Nutug sampai dengan SS Tamansari, Rumpin (8,23 km). Kemudian Seksi 4 dimulai dari SS Tamansari sampai dengan JC Serpong, di Pagedangan (10,56 km).

“Jalan tol ini nantinya akan melewati 3 kecamatan dan 14 desa yang berada di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat serta melewati 2 kecamatan dan 4 desa yang berada di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten", tutur Eldy.

Editorial Team