Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi usai menghadiri Jambore Makmur di PT Pupuk Kujang, di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan program Makmur merupakan salah satu bentuk ekosistem pangan. Dalam hal ini, dia menekankan bagaimana petani bisa tergabung dalam ekosistem pangan, sehingga produknya bisa sampai ke hilir.
"Eksosistem pangan melibatkan seluruh pihak dari input, logistik sampai end customer itu bisa jadi satu kesatuan,” ujar Arief.
Menurutnya, ekosistem pangan yang dibangun melalui Program Makmur ini merupakan suatu program yang sangat baik dalam menata ketahanan pangan nasional yang tangguh.
“Melalui program Makmur ini ekosistem yg sangat baik, dulu di awal-awal kita mulainya 50 ribu hektare, 100 ribu, hingga sekarang bisa mencapai 360 ribu hektare. Itu capaian yang baik yang harus terus kita bangun karena tentunya ini akan dapat memberikan dampak yang kuat bagi ketersediaan pangan,” kata Arief.
Arief mengatakan produksi pangan hari ini harus berbasis custom based, yaitu berdasarkan permintaan pasar, sehingga antara produksi dan kebutuhan dapat terkoneksi dengan baik.
“Badan Pangan Nasional saat ini mempersiapkan neraca pangan nasional, di mana ini menjadi titik awal kita dalam melakukan kegiatan di sektor pertanian. Kita sudah tahu berapa kebutuhan, berapa stok, berapa yang harus diproduksi. Sehingga dengan ini, dapat dibuat perencanaan untuk memastikan produksi pangan yang cukup dan berbasis kebutuhan di lapangan,” tutur Arief.