Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pupuk Kaltim Pastikan Keamanan Distribusi 252.443 Ton Pupuk Subsidi

PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) memastikan kesiapan stok pupuk bersubsidi bagi petani di seluruh wilayah tanggung jawab distribusi PKT dengan jumlah yang mencukupi. (Dok. PKT)
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) memastikan kesiapan stok pupuk bersubsidi bagi petani di seluruh wilayah tanggung jawab distribusi PKT dengan jumlah yang mencukupi. (Dok. PKT)

Jakarta, IDN Times - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) atau Pupuk Kaltim memastikan keamanan jumlah stok pupuk bersubsidi yang didistribusikan ke beberapa wilayah di Indonesia. PKT ditugaskan pemerintah memenuhi suplai pupuk urea dan NPK bersubsidi dalam negeri.

Melalui produksi di lima pabrik amonia, lima pabrik urea, dan tiga pabrik NPK serta 137 gudang yang tersebar di seluruh Indonesia, PKT memastikan kesediaan 169.628 ton stok pupuk urea bersubsidi, 63.803 ton stok pupuk NPK Phonska, dan 19.012 ton NPK Formula Khusus, dan 335.521 ton pupuk urea non-subsidi, serta 29.758 ton NPK non-subsidi

Stok pupuk tersebut bakal disalurkan sesuai wilayah tanggung jawab PKT yang telah ditentukan pemerintah mencakup wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan seluruh wilayah Sulawesi.

Sementara untuk NPK Bersubsidi Formula Khusus didistribusikan ke Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

"Stok pupuk tersebut ada di atas batas aman guna memenuhi kebutuhan petani hingga kuartal-III 2023," kata Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi dalam pernyataan resmi kepada IDN Times, Senin (3/7/2023).

1. Pupuk Kaltim pastikan penyaluran pupuk subsidi ke distributor aman

IDN Times/Khaerul Anwar
IDN Times/Khaerul Anwar

Rahmad menambahkan, PKT selalu memastikan ketersediaan stok di gudang hingga proses penyaluran ke level distributor bahkan kios selalu terjaga melalui pengiriman berkala.

"Kami selalu menjalankan prinsip 6 Tepat yakni Tepat Jenis, Jumlah, Harga, Tempat, Waktu dan Mutu. Jumlah pasokan pupuk subsidi yang kami siapkan pun sudah kami sesuaikan dengan alokasi berdasarkan Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK) di tiap wilayah sebagai acuan penebusan pupuk oleh petani yang memang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi dari pemerintah," tutur dia.

Dengan cara itu, sambung Rahmad, PKT bisa mengukur sekaligus menjamin penyaluran pupuk bersubsidi sudah tepat sasaran hingga ke tangan petani.

2. Strategi Pupuk Kaltim mengamankan distribusi pupuk subsidi

Ilustrasi pupuk subsidi. (IDN Times/Trio Hamdani)
Ilustrasi pupuk subsidi. (IDN Times/Trio Hamdani)

PKT pun berkomitmen mengutamakan langkah pengamanan distribusi pupuk subsidi. Caranya membangun kolaborasi dan koordinasi dengan banyak stakeholder seperti distributor, Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3), polisi, hingga pemerintah daerah setempat.

Secara berkala, PKT juga melakukan proses audit sebagai upaya memastikan tidak ada indikasi penyimpangan dalam penyaluran pupuk bersubsidi bagi petani.

Audit juga dilakukan untuk mengurai benang kusut terkait data penebusan pupuk subsidi oleh petani, baik melalui Kartu Tani maupun penebusan menggunakan KTP. Sehingga berpengaruh terhadap tata kelola anggaran oleh Kementerian Pertanian.

3. PKT ingin meningkatkan kapasitas produksi

PT Pupuk Kalimantan Timur (pupukkaltim.com)
PT Pupuk Kalimantan Timur (pupukkaltim.com)

Tak hanya mengamankan stok dan memastikan distribusi tepat sasaran, PKT juga terus mencari cara meningkatkan kapasitas produksi pupuk, baik subsidi maupun non-subsidi lewat inovasi dan teknologi.

Salah satunya melalui pembangunan dan pengembangan kawasan industri pupuk di Fakfak, Papua Barat. Pembangunan pabrik pupuk di Fakfak ini akan menggenjot kapasitas produksi pupuk PKT dengan proyeksi sebesar 1,15 juta ton urea dan 825.000 ton amonia.

"PKT optimistis mampu memenuhi kebutuhan pupuk subsidi dan non subsidi sesuai alokasi yang ditetapkan pemerintah dan mengawal ketat proses distribusinya. Upaya ini kami lakukan sebagai bukti komitmen kami untuk menyokong ketahanan pangan nasional," ucap Rahmad.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us