Ada 'Jokowi Effect' di Balik Menguatnya Rupiah Akhir Pekan

Rupiah menguat 35 poin

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah berhasil menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (30/9/2022).

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah menguat sebanyak 35,5 poin atau 0,23 persen ke level Rp15.227 per dolar AS. Seharian ini, rupiah bergerak di rentang Rp15.190 sampai Rp15.247,5 per dolar AS.

Sebelumnya, pada pembukaan perdagangan pagi tadi, kurs rupiah menguat sebanyak 46,5 poin ke level Rp15.216 per dolar AS.

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada Jumat (30/9/2022), nilai tukar rupiah tercatat Rp15.232 per dolar AS.

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan kurs rupiah pada Kamis yang ada di level Rp15.247 per dolar AS. Dengan kata lain rupiah mengalami penguatan.

2. Pelemahan dolar AS diakibatkan oleh beberapa faktor

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menilai, dolar AS loyo pada perdagangan akhir pekan dipengaruhi oleh intervensi Bank of England dan ekspektasi pengetatan agresif oleh bank sentral Eropa serta bank sentral Amerika.

Dolar AS memang telah diminati oleh pelaku pasar akhir-akhir ini sehingga meroket ke level tertinggi dalam 20 tahun. Hal itu didukung oleh the Fed yang memberi sinyal untuk kembali menaikkan suku bunga untuk mengekang inflasi.

"Namun, ada sedikit celah dalam tekad itu ketika Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengulangi kekhawatiran pada hari Kamis yang dia sampaikan awal pekan ini tentang pengetatan kebijakan yang terlalu banyak dan implikasinya terhadap ekonomi AS," ujarnya.

Menurutnya ada pengaruh dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam meningkatkan daya tahan rupiah terhadap dolar AS.

Baru-baru ini Jokowi mengingatkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani untuk berhati-hati dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Jokowi meminta agar APBN digunakan untuk hal yang produktif dan memberikan imbal hasil yang jelas.

Saat ini semua negara juga tengah menyelesaikan masalah inflasi yang menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa. Sementara Jokowi memandang bahwa inflasi Indonesia sendiri masih cukup terkendali di angka 4,6 persen yang dinilainya masih lebih baik dibandingkan negara-negara lain.

"Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi Effec) membuat pasar kembali tenang dan ini dimanfaatkan oleh para spekulan untuk menjual dolar sehingga rupiah di akhir pekan kembali menguat tajam," tutur Ibrahim.

3. Rupiah masih berpotensi melemah pada perdagangan pekan depan

Ibrahim memproyeksikan pada perdagangan pekan depan, Senin (3/10/2022), nilai tukar rupiah masih akan berfluktuasi, namun cenderung melemah.

"Untuk perdagangan Senin depan, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.210-Rp15.270," tambahnya.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya