Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Proyek DME Batu Bara yang Mau Dibiayai Danantara?

Pengangkutan batu bara PTBA (Dok PTBA)
Pengangkutan batu bara PTBA (Dok PTBA)
Intinya sih...
  • Pemerintah dorong gasifikasi batu bara menjadi DME sebagai pengganti LPG
  • DME mirip dengan LPG dan lebih ramah lingkungan, dapat diproduksi dari berbagai sumber energi

Jakarta, IDN Times - Pemerintah tengah mendorong mengembangkan proyek gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) sebagai alternatif pengganti Liquified Petroleum Gas (LPG).

Langkah itu bertujuan untuk mengurangi impor LPG dan meningkatkan ketahanan energi nasional. Rencananya, proyek tersebut akan didanai oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

1. DME sebagai substitusi LPG

Foto hanya ilustrasi (Dok. Pertamina)
Foto hanya ilustrasi (Dok. Pertamina)

Dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, pengembangan DME difokuskan untuk menggantikan LPG, yang sebelumnya menjadi substitusi minyak tanah.

Kementerian ESDM menjelaskan karakteristik DME sangat mirip dengan LPG, baik dari segi sifat kimia maupun fisika. Hal itu memungkinkan DME untuk menggunakan infrastruktur LPG yang sudah ada, termasuk tabung dan sistem penyimpanan.

Selain itu, DME dinilai lebih ramah lingkungan karena mudah terurai di udara dan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 20 persen. Jika LPG menghasilkan emisi 930 kg CO2 per tahun, DME diperkirakan hanya menghasilkan 745 kg CO2.

2. Uji coba dan prospek pengembangan

Ilustrasi api pada kompor gas (pexels.com/TorstenDettlaff)
Ilustrasi api pada kompor gas (pexels.com/TorstenDettlaff)

DME dapat diproduksi dari berbagai sumber energi, termasuk biomassa, limbah, dan Coal Bed Methane (CBM), namun batu bara kalori rendah saat ini dianggap sebagai bahan baku yang paling ideal. Meski industri DME belum berkembang di Indonesia, Kementerian ESDM berencana membangun dukungan teknis di dalam negeri untuk produksi dan pemanfaatannya.

Balitbang ESDM telah melakukan uji coba penggunaan DME 100 persen di Palembang dan Muara Enim pada Desember 2019 hingga Januari 2020, melibatkan 155 kepala keluarga. Selain itu, uji coba campuran DME 20 persen, 50 persen, dan 100 persen dilakukan di Kecamatan Marunda, Jakarta, pada 2017 terhadap 100 kepala keluarga.

Hasil uji coba menunjukkan DME mudah digunakan untuk menyalakan kompor, dengan nyala api yang stabil dan berwarna biru. Meski waktu memasak lebih lama dibandingkan LPG, sekitar 1,1 hingga 1,2 kali lipat DME dinilai layak untuk menggantikan LPG secara penuh dengan menggunakan kompor khusus.

3. Proyek DME berpeluang dibiayai oleh Danantara

Danantara Indonesia (IDN Times/Aditya Pratama)
Danantara Indonesia (IDN Times/Aditya Pratama)

Presiden Prabowo Subianto berencana melanjutkan pembangunan proyek DME yang menjadi energi alternatif pengganti liquified petroleum gas alias LPG. Proyek tersebut rencananya bakal dibangun menggunakan sumber dana dari dalam negeri.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia setelah rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Prabowo terkait hilirisasi di Istana Negara, Senin (3/3) malam.

Bahlil pun mengungkapkan, ada kemungkinan modal pembangunan proyek DME berasal dari Badan Pengelola Investasi (BPI) yang baru diresmikan Prabowo pekan lalu, yakni Danantara.

"Salah satu di antaranya adalah Danantara," kata Bahlil ketika ditanya modal pembangunan proyek DME.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us