Begini Jurus Anak Usaha Pertamina Bantu UMKM Go Global
Pertamina International Shipping (PIS) sebagai Subholding Shipping telah mengamati dan siap menangkap peluang pasar internasional yang ada di Selat Malaka. (Dok. Pertamina)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – PT Pertamina International Shipping (PIS) melakukan ekspansi di kawasan Asia Pasifik baru-baru ini. Sejalan dengan itu, anak usaha PT Pertamina (Persero) ini juga turut mendukung dan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) binaan perseroan.
Dukungan oleh PIS ini dilakukan dengan menghadirkan produk-produk mitra binaan Pertamina di kantor anak usaha PIS, yakni PIS Asia Pacific (PIS AP). Promosi produk mitra binaan ini seiring acara rebranding PIS Asia Pasific.
"Ini merupakan program strategis untuk mempromosikan dan mendukung produk-produk Mitra Binaan Pertamina yang memiliki kualitas internasional," ujar Corporate Secretary PIS Muh. Aryomeka Firdaus dalam siaran persnya, Kamis (6/7/2023).
Baca Juga: Anak Usaha Pertamina Shipping di Singapura Ekspansi ke Asia Pasifik
1. Pertamina ingin perkenalkan produk-produk UMKM ke pasar global
Ilustrasi Ekspor (IDN Times/Aditya Pratama)Aryomeka menegaskan, kegiatan promosi ini dilakukan untuk memperkenalkan produk-produk UMKM dalam negeri ke pasar internasional.
"Dengan adanya kegiatan promosi ini produk-produk UMKM lokal dapat naik tingkat ke taraf internasional dan produk hasil buatan UMKM bisa dikenal lebih luas sehingga bisa meningkatkan pendapatan pelaku usaha” jelas dia.
Adapun produk-produk yang dipromosikan ini telah melalui proses kurasi yang dilakukan oleh tim Small Medium Enterprise & Partnership Program (SMEPP) PT Pertamina (Persero), diantaranya Made Tea dari Bali, Bawadi Coffee dari Aceh dan Tenun Ikat Putera Dewi Shinta dari Jepara.
Baca Juga: Pertamina International Shipping Buka Peluang Bagi Taruna, Ini Syaratnya
3. Pertamina pacu kompetisi di luar negeri
Editor’s picks
Ilustrasi kapal Pertamina (Persero)Sebelumnya diberitakan, CEO PIS Yoki Firnandi mengatakan, PIS Singapura berganti nama menjadi PIS Asia Pasific (PIS AP). Perubahan nama tersebut dilakukan seiring dengan makin gencarnya ekspansi PIS di pasar global, terutama dalam menjangkau pasar Asia Pasifik.
“Rebranding ini tentunya dilakukan untuk kejelasan bahwa kantor di Singapura ini memang untuk melayani pasar Asia Pasifik, tidak hanya untuk pasar Singapura,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (4/7/2023).
PIS saat ini memiliki dua kantor cabang di luar negeri, yaitu Singapura dan Dubai. Kedua kantor tersebut memiliki karakter pasar yang berbeda. Di Asia Pasifik, kapal-kapal yang dibutuhkan lebih untuk melayani komoditas produk olahan (refined products). Kemudian, untuk pasar Timur Tengah yang dipasarkan lebih banyak komoditas mentah.
Rebranding anak perusahaan, kata Yoki, akan memberikan kepastian kepada mitra kerja dalam menjalin kesepakatan sesuai dengan struktur dan area kerja sama.
“Selain itu kami juga melihat bahwa PIS AP merupakan salah satu engine (mesin) pertumbuhan, jadi kami akan lebih memacu anak usaha kami ini untuk berkompetisi di level internasional,” ujarnya.
Baca Juga: Pertamina International Shipping Buka Peluang Bagi Taruna, Ini Syaratnya
3. Laba lampaui target di 2022 karena ekspansi internasional
Ilustrasi karyawan Pertamina. (Dok. Pertamina International Shipping)PIS, Sub Holding Integrated Marine Logistics Pertamina, sukses mencatat kinerja positif di tahun 2022 dengan memperoleh laba sebesar 205,01 juta dolar AS. Laba tersebut naik 60,77 persen dibanding laba 2021 yang sebesar 127,52 juta dolar AS.
Adapun kenaikan laba ini didorong oleh kenaikan pendapatan yang menyentuh level 2,83 miliar dolar AS. Angkanya meroket 63 persen dibanding pendapatan tahun sebelumnya 1,73 miliar dolar AS.
Yoki memaparkan kinerja 2022 melampaui target yang ditetapkan perusahaan. Menurutnya, kinerja positif yang dicatatkan oleh PIS di 2022 tak lepas dari berbagai strategi perusahaan dalam ekspansi bisnis, terutama dalam memperluas market internasional.
Berita Terkini Lainnya
