Biar Gak Nyesal, Wajib Ketahui 7 Hal Ini Sebelum Pensiun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Meski belum memutuskan untuk pensiun dalam waktu dekat, ada baiknya kamu mengetahui beberapa hal yang harus dipersiapkan menjelang masa pensiun.
Agar rencana pensiun kamu lancar dan masa pensiun lebih tenang dan bahagia, Jenius membagikan apa saja yang perlu disiapkan. Simak selengkapnya!
Baca Juga: Bingung Siapkan Dana Pensiun? Ini Tipsnya!
1. Rencanakan waktu pensiun
Jenius menjelaskan ada dua jenis pensiun yang banyak dikenal. Pertama, pensiun normal apabila seseorang mencapai usia tertentu. Kedua, pensiun yang dipilih sendiri, biasanya lebih dini daripada usia yang ditetapkan.
Jadi, rencanakanlah waktu pensiun sesuai dengan keinginan dan kebutuhanmu. Kemudian, tentukan apa saja rencanamu untuk pensiun, yakni merencanakan akan tinggal di mana, berkegiatan apa, dan lainnya.
Imajinasikan kehidupan pensiun yang ingin kamu jalani. Nantinya, hal ini akan menjadi langkah pertama dari proses pensiun dan dasar pertimbangan untuk keputusan-keputusan besar yang perlu diambil.
Baca Juga: 5 Catatan Penting dalam Mengatur Keuangan di Kondisi Krisis
2. Lunasi seluruh utang
Salah satu financial checklist untuk kamu yang berusia 40 tahunan adalah atur rencana melunasi seluruh utang. Apabila kamu sudah akan pensiun, bukan hanya rencana yang dibutuhkan, tapi melunasi seluruh utang.
Semakin dekat waktu pensiun, kamu sudah harus memastikan bahwa semua utang-utangmu sudah lunas dan tidak akan mengganggu masa pensiunmu.
3. Hitung kembali dan revisi kebutuhan dana bulanan saat pensiun dengan data terkini
Idealnya, dana pensiun sudah mulai disusun portofolionya sejak kamu memiliki penghasilan. Perhitungan dulu saat mulai berinvestasi dan merevisi secara berkala pasti berbeda dengan kondisi terkini menjelang pensiun.
Hitunglah apakah dana pensiun yang kamu butuhkan sudah sesuai dengan dana yang sudah tersedia?
Pada saat yang sama, kamu juga bisa mulai membuat budgeting atau estimasi pengeluaran yang dibutuhkan selama mulai pensiun nanti. Apa saja kebutuhan bulanan yang diperlukan setelah pensiun? Apa saja biaya yang sudah tidak perlu diperhitungkan ketika sudah tidak bekerja? Perhitungan tambahan khusus untuk kamu yang berencana tinggal di panti werdha, berapa iuran bulanan atau tahunan yang perlu disetorkan?
Diskusikanlah topik tersebut dengan pasangan karena budget pensiun harus diperhatikan dengan saksama mengingat sumber penghasilan utama yang sudah tidak ada. Bila diperlukan, sesuaikan atau downgrade gaya hidup untuk menjaga kestabilan cash flow saat pensiun.
4. Pindahkan dana pensiun ke instrumen yang lebih rendah risiko
Editor’s picks
Beberapa tahun menjelang pensiun, ada baiknya kamu mulai memindahkan sebagian dana pensiunmu ke instrumen yang lebih minim risiko. Realisasikanlah keuntungan apabila investasi tersebut sudah mencapai target yang kamu tentukan.
Jika karakter portofoliomu cukup agresif 5 hingga 10 tahun sebelum memasuki masa pensiun, kamu bisa mempertimbangkan untuk menyesuaikan portofolio dana pensiun menjadi lebih moderat atau bahkan konservatif.
Semakin besar instrumen berisiko tinggi di portofoliomu, semakin tinggi kemungkinan fluktuasi nilai yang terjadi. Jadi, timing untuk keluar dan memindahkan dana pensiun tersebut ke instrumen yang lebih rendah risiko menjadi penting.
Baca Juga: 3 Cara Atasi Kondisi Mendesak saat Gak Punya Dana Darurat
5. Cek seluruh saldo program dana pensiun yang kamu ikuti
Sebagai karyawan, biasanya ada benefit berupa tunjangan dana pensiun yang diberikan oleh perusahaan/pemberi kerja. Ada perusahaan yang mengikutsertakan karyawannya dalam program dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) yang dikelola bank atau perusahaan asuransi.
Ada juga perusahaan yang membentuk dana pensiun sendiri bagi seluruh karyawannya, yakni Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK). Selain itu, ada juga Jaminan Hari Tua (JHT) yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan.
Menjelang masa pensiun, cek seluruh saldo dalam berbagai program dana pensiun yang kamu ikuti. Pastikan tidak ada program yang terlupakan, apalagi buat kamu yang pernah pindah kerja beberapa kali selama berkarier. Setelah itu, kamu bisa membuat strategi, di mana seluruh dana tersebut akan ditempatkan saat sudah cair/diklaim nanti.
Kamu dapat memilih instrumen berisiko rendah yang cocok untuk pensiunan, seperti deposito (Maxi Saver dari Jenius) atau obligasi pemerintah. Nantinya, bunga atau kupon bulanan dari investasi tersebut bisa kamu gunakan untuk membiayai kehidupanmu saat pensiun.
6. Rencanakan pengelolaan dana pensiun
Dana pensiun adalah sebuah dana yang tak akan selesai diurus. Sebelum pensiun, kamu perlu menghitung dan mengumpulkannya sesuai kebutuhan. Lalu setelah pensiun, perlu direncanakan juga bagaimana pengelolaannya.
Biasanya, dana pensiun dikumpulkan dari berbagai macam instrumen keuangan dan investasi. Pertanyaan, saat semuanya dapat dicairkan pada saat yang bersamaan, di manakah kamu akan menempatkan dana besar tersebut? Bagaimana mengelola uang yang akan kamu butuhkan selama sisa hidup?
Oleh karenanya, sebelum benar-benar pensiun, ada baiknya kamu meriset dan merencanakan pengelolaan dana pensiun. Bila merasa perlu, kamu juga bisa mengonsultasikan hal tersebut dengan perencana keuangan independen.
Pengelolaan dana pensiun sangat penting agar dana pensiun yang sudah kamu kumpulkan selama puluhan tahun dapat kamu nikmati secara optimal di hari tua.
Waspadai tawaran investasi bodong dan berbagai proposal bisnis yang terlihat menjanjikan. Ada banyak pelaku kejahatan dengan modus dana pensiun yang selalu siap memangsa para pensiunan dengan iming-iming imbal hasil investasi tinggi.
7. Ajukan status non-efektif (NE) wajib pajak
Bila kamu tidak ada rencana berbisnis atau melakukan pekerjaan lepas lain setelah pensiun, jangan lupa mengajukan status non-efektif (NE) begitu resmi pensiun.
Dengan begitu, setelah pelaporan SPT Tahunan atas penghasilan terakhir yang kamu terima, kamu tidak perlu lagi melapor pada tahun berikutnya asal status NE sudah ditetapkan.