Bisnis Penyeberangan Pulih, ASDP Angkut 3,72 Juta Kendaraan Logistik

Mengalami pertumbuhan dibandingkan 2022

Jakarta, IDN Times - Bisnis penyeberangan diyakini akan mengalami pertumbuhan positif usai pandemik COVID-19, terutama didukung oleh sektor logistik yang sejak pandemik sudah menjadi penopang bisnis penyeberangan.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, sektor logistik menjadi pilar utama yang menopang bisnis penyeberangan ASDP.

Menurutnya, kelancaran sektor logistik saat pandemik menjadi lebih krusial. Oleh karenanya, perusahaan pelat merah tersebut tetap melayani kendaraan logistik secara penuh untuk menjaga rantai pasokan logistik di daerah agar tetap stabil selama pandemik.

“ASDP mengapresiasi langkah pemerintah yang sejak awal pandemik telah mendukung sektor logistik melalui jasa penyeberangan dengan tidak melakukan pembatasan bagi angkutan barang agar kelancaran arus logistik terjamin sehingga stabilitas bahan pokok di seluruh daerah dapat tercapai.” kata Ira dalam keterangannya, Senin (23/10/2023).

Baca Juga: Angkut 23 Juta Penumpang, ASDP Cetak Laba Rp311 Miliar

1. Angkutan logistik jadi penopang saat angkutan penumpang turun tajam

Bisnis Penyeberangan Pulih, ASDP Angkut 3,72 Juta Kendaraan LogistikKapal penyeberangan PT ASDP Indonesia Ferry dengan rute Padangbai-Lembar. (dok. ASDP)

Dia menerangkan, jumlah penumpang dan kendaraan penumpang yang menggunakan kapal ferry menyusut cukup tajam saat pandemik COVID-19 pada 2020 lalu, dibandingkan tahun sebelumnya sebelum virus corona merebak di Indonesia.

“ASDP bahkan sempat menutup total seluruh layanan bagi penumpang imbas diberlakukannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah pada waktu itu untuk mengurangi mobilitas masyarakat secara signifikan demi menekan laju penularan virus COVID-19.” ujar Ira.

Baca Juga: Biaya Logistik Indonesia Harus Diturunkan Jadi 8 Persen

2. Angkutan logistik meningkat jadi 3,72 juta unit

Bisnis Penyeberangan Pulih, ASDP Angkut 3,72 Juta Kendaraan LogistikPelabuhan Penyeberangan Gilimanuk. (dok. PT ASDP Indonesia Ferry)

Sejauh ini, ASDP mencatat tren peningkatan angkutan logistik yang menyeberang setiap tahunnya. Sejak Januari hingga September 2023, ASDP mencatat telah melayani 3,72 juta unit kendaraan logistik dari kendaraan golongan IVB, VB, VIB, VII, VIII dan IX.

Angka tersebut meningkat 3,22 persen atau sebanyak 119.963 kendaraan dari tahun sebelumnya yang sebanyak 3,6 juta unit kendaraan.

Peningkatan volume kendaraan yang menyeberang berasal dari golongan VII sebesar 14 persen atau mencapai 218.696 ribu unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kendaraan golongan VII adalah jenis kendaraan barang dengan rentang panjang lebih dari 10 meter hingga 12 meter.

Kemudian, peningkatan juga terjadi pada golongan VB. Ini adalah jenis kendaraan barang ukuran sedang dengan panjang 5-7 meter hingga. Totalnya mencapai 1,56 juta unit kendaraan per September 2023.

3. Targetkan laba Rp700 miliar di 2023

Bisnis Penyeberangan Pulih, ASDP Angkut 3,72 Juta Kendaraan LogistikLogo ASDP Indonesia Ferry (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

ASDP menargetkan pendapatan sebesar Rp5,6 triliun dengan capaian laba bersih sekitar Rp700 miliar selama 2023. Perusahaan menargetkan penumpang yang dilayani sebanyak 5,93 juta orang, kendaraan roda 2 dan 3 sebanyak 4,88 juta unit, kendaraan penumpang sebanyak 4,73 juta unit, dan kendaraan barang sejumlah 5,85 juta unit.

ASDP melakukan efisiensi dengan mengakselerasi digitalisasi penyeberangan melalui layanan online ticketing Ferizy. Hal itu dilakukan untuk menjaga stabilitas bisnis pasca pandemik COVID-19.

Sejauh ini, online ticketing Ferizy telah berlaku di 4 pelabuhan utama yakni Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk. Penerapan metode pembayaran nontunai atau cashless dengan kartu uang uang elektronik, virtual account dan dompet elektronik di lebih dari 25 pelabuhan ASDP telah mencapai 100 persen.

Baca Juga: ASDP Buka Penyeberangan Jangkar-Lembar Mulai 15 Agustus

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya