Erick Thohir soal Ahok Jadi Dirut Pertamina: Namanya Dipertimbangkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, membenarkan bahwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi salah satu kandidat yang dipertimbangkan menjadi Direktur Utama PT Pertamina.
Ahok, yang saat ini menjabat komisaris utama perusahaan minyak dan gas bumi (migas) milik negara itu, menjadi pertimbangan untuk rotasi jabatan di tubuh Pertamina.
"Namanya ada, (Ahok) menjadi salah satu pertimbangan," kata Erick Thohir saat mengunjungi seleksi di markas Persija Jakarta, Sawangan, Sabtu (22/7/2023).
1. Ada beberapa nama yang dipertimbangkan
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI itu menyatakan, nama-nama yang dipertimbangkan untuk rotasi jabatan bukan cuma Ahok. Tapi, belum ada keputusan final.
"Gak Pak Ahok aja, banyak direksi yang lain dan ini belum final," ujar Erick.
Baca Juga: Ahok Bakal Jadi Dirut Pertamina? Erick: Tour of Duty Bisa Saja Terjadi
2. Kementerian BUMN masih melakukan reviu
Editor’s picks
Dikatakan Erick, Kementerian BUMN belum mengambil keputusan terkait rotasi jabatan, termasuk mengenai apakah Ahok akan menduduki pucuk pimpinan tertinggi di Pertamina.
"Perubahan-perubahan di organisasi yang ada di BUMN terutama di perusahaannya, ini belum jadi keputusan. Kita sedang reviu mana yang terbaik, gitu ya. Dan tentu bukan berarti hari ini, besok. Kita lagi reviu dulu mana yang terbaik itu aja. Jadi jangan percaya rumor dulu," katanya.
3. Erick Thohir dorong penyelesaian proyek Pertamina
Erick mengatakan, dirinya terus mendorong sinkronisasi antaraklaster BUMN. Pertamina, yang saat ini dipimpin oleh Direktur Utama Nicke Widyawati, memiliki sejumlah proyek dengan BUMN lainnya yang perlu segera dirampungkan.
Salah satunya, proyek pembangunan pembangkit panas bumi (geotermal) yang bekerja sama dengan PT PLN (Persero) dan PT Geo Dipa Energi. Saat ini proyek itu baru menggarap 2,4 gigawatt (GW) energi panas bumi dari total potensi sebesar 24 GW.
Dia menegaskan sedang fokus mendorong pengerjaan proyek-proyek yang belum rampung, sehingga belum menimbang keputusan untuk mengubah jajaran manajemen Pertamina.
"Nah, apakah pergantian kepemimpinan (di Pertamina) itu bisa terjadi? Sampai hari ini belum," kata dia saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/7/2023).
Baca Juga: Apartemen Pertamina di Balikpapan Berasap, Penghuni Dievakuasi