Fantastis! Laba BUMN Tahun Ini Ditarget Tembus Rp144 Triliun

Sumbangan BUMN kepada negara meningkat

Jakarta, IDN Times - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ditargetkan mampu mencetak laba konsolidasi sebesar Rp144 triliun pada 2022. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan perolehan laba tahun lalu sebesar Rp126 triliun.

"(Laba) 2022 ini para direksi saya targetin harus naik ke Rp144 triliun. Jadi menteri katanya enak nyuruh-nyuruh," ujar Menteri BUMN Erick Thohir saat memberikan arahan dalam acara Inaugurasi Rekrutmen Bersama BUMN 2022 di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2022).

Menurutnya perolehan laba konsolidasi BUMN pada 2021 sebesar Rp126 triliun belum cukup. Oleh karenanya dia meminta agar laba tahun ini lebih besar dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga: Jumbo! Laba Bersih BUMN 2021 Tembus Rp126 Triliun 

1. Laba BUMN bisa melejit berkat transformasi

Fantastis! Laba BUMN Tahun Ini Ditarget Tembus Rp144 Triliunilustrasi laba bersih (IDN Times/Aditya Pratama)

Laba BUMN pada 2021 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan 2020 yang hanya sebesar Rp13 triliun. Meroketnya cuan perusahaan pelat merah berkat transformasi yang telah dilakukan.

"Alhamdulillah karena kami terus bertransformasi hasilnya sudah, laba BUMN yang dulu hanya Rp13 triliun, terima kasih kepada direksi, komisaris dan seluruh pegawai BUMN, kita bisa meningkatkan labanya menjadi Rp126 triliun," ujarnya.

Baca Juga: Erick Thohir Geram Garuda Indonesia Sewa Pesawat Kemahalan

2. Sumbangan BUMN kepada negara meningkat

Fantastis! Laba BUMN Tahun Ini Ditarget Tembus Rp144 TriliunIlustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pada periode 2017-2019, kontribusi pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta dividen yang diberikan oleh BUMN kepada negara sebesar Rp1.130 triliun.

Kemudian pada periode 2020 hingga sejauh ini, kontribusi BUMN kepada negara meningkat menjadi Rp1.198 triliun atau bertambah sebesar Rp68 triliun.

"Kontribusi kita luar biasa. Saat COVID, 3 tahun COVID, kontribusi kita kepada keuangan negara berupa pajak, PNBP, dividen, sekarang Rp1.198 triliun, naik 68 triliun pada saat COVID. Artinya apa? bisa, jangan mengeluh gara-gara suasana," tegasnya.

3. Rasio utang BUMN semakin mengecil

Fantastis! Laba BUMN Tahun Ini Ditarget Tembus Rp144 TriliunIlustrasi Utang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Rasio utang BUMN, dijelaskan Erick juga telah mengalami penurunan dari 39 persen pada 2020 menjadi 35 persen pada 2021. Dia memastikan bahwa kondisi BUMN dalam keadaan sehat.

"Rasio utang, semua bilang BUMN banyak utang. Itu datanya. Kalau kita pengusaha biasanya pinjamannya 70 persen, modalnya 30 persen, BUMN lihat rasio utangnya turun dari 39 ke 35 persen. Artinya apa? BUMN sehat," tuturnya.

Tapi, tambah Erick, pihaknya tidak ingin takabur dengan performa BUMN yang positif yang tercermin dari data-data yang dia paparkan. Jadi, performa tersebut harus terus dijaga.

Baca Juga: Laba BUMN Tembus Rp126 Triliun, BRI Jadi Penyumbang Terbesar

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya