Harga Gula Dunia Meroket, Sempat Tembus Level Tertinggi 11 Tahun

Akibat permintaan meningkatkan dan cuaca ekstrem

Jakarta, IDN Times - Harga gula melonjak ke level tertinggi dalam 11 tahun terakhir karena meningkatnya permintaan yang diperparah oleh cuaca yang memburuk. Harga gula diprediksi dapat terus naik akibat cuaca ekstrem.

Dilansir CNBC, Sabtu (22/4/2023), harga gula mentah berjangka dalam beberapa hari terakhir naik menjadi 24 sen per pon dan mencapai level tertinggi dalam 11 tahun terakhir.

"Fundamental gula cukup bullish untuk harga tetap tinggi dalam jangka pendek hingga menengah," kata seorang analis gula di S&P, Girish Chhimwal.

Kenaikan harga gula dapat diteruskan ke konsumen dalam bentuk permen yang lebih mahal.

Analis gula senior di platform data komoditas DNEXT, John Stansfield mengatakan, harga bahan makanan olahan meningkat secara global.

"Di dalam sebatang cokelat terdapat susu, bubuk kakao, dan lain-lain dan biaya-biaya ini juga meningkat. Biaya energi dan tenaga kerja untuk membuat barang-barang tersebut juga meningkat," katanya.

Baca Juga: Demi Kebutuhan Gula Nasional, Kementan Dorong Peningkatan Produksi

1. Kekhawatiran terhadap produksi gula

Harga Gula Dunia Meroket, Sempat Tembus Level Tertinggi 11 TahunIlustrasi industri. (IDN Times/Arief Rahmat)

India adalah produsen gula terbesar kedua di dunia setelah Brasil. Pada awal April, Asosiasi Perdagangan Gula India memangkas estimasi produksi gula hampir 3 persen untuk tahun panen yang berlangsung dari Oktober 2022 hingga September 2023.

Asosiasi tersebut mengutip curah hujan yang tidak sesuai musim di Maharashtra, yang menyumbang lebih dari sepertiga produksi gula di negara tersebut.

Stansfield menambahkan bahwa produksi yang lebih rendah diperparah oleh hasil panen bit Eropa yang buruk akibat berkurangnya luas lahan dan kekeringan musim panas yang parah, serta permintaan yang terus pulih dari periode COVID-19.

Baca Juga: Produksi Gula Jatim Naik, Genjot Petani Tebu Pakai Teknologi Baru

2. Cuaca ekstrem dapat membuat harga gula tambah meroket

Harga Gula Dunia Meroket, Sempat Tembus Level Tertinggi 11 TahunIlustrasi gula (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Menurut perkiraan Chhimwal dari S&P, Harga akan cenderung tetap tinggi di kisaran 21 hingga 24 sen per pound.

Meskipun China berpotensi menggunakan cadangan devisa untuk mengurangi tekanan di pasar global, Chhimwal memperingatkan bahwa ada banyak faktor yang dapat mendorong harga lebih tinggi.

"Namun, risiko El Nino terhadap prospek produksi Asia dapat mengimbangi dalam jangka menengah dan membawa harga jauh lebih tinggi," Chhimwal mengingatkan.

Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration, ada kemungkinan 62 persen untuk terjadinya El Nino dari bulan Mei sampai Juni.

Bergantung pada curah hujan monsun Asia, pasar gula berpotensi menjadi sangat tidak stabil dan digerakkan oleh cuaca dalam jangka menengah.

Hujan di negara produsen nomor satu, Brasil, juga memperlambat awal panen di bulan April. Panen tebu di wilayah selatan-tengah Brazil, yang menyumbang 90 persen dari produksi negara itu berlangsung dari April sampai Desember, dan hasilnya akan menjadi ukuran utama untuk dipantau.

Harga (gula) saat ini sangat tinggi sehingga bahkan jika harga turun secara substansial ketika panen Brasil memasuki pasar, harga masih bisa dianggap tinggi di atas level historis," kata analis komoditas dari Fitch Solutions, Matthew Biggin.

Faktor lain yang mendorong harga lebih tinggi adalah keputusan mengejutkan OPEC baru-baru ini untuk memangkas produksi minyak sekitar 1,16 juta barel per hari. Hal ini telah mendorong pengalihan tebu ke produksi etanol dan menjauhi pasokan gula, tulis Fitch Solutions dalam sebuah laporan tertanggal 13 April.

"Keputusan OPEC dan kenaikan harga minyak kemungkinan akan membuat harga tetap tinggi," Biggin juga menunjukkan.

Dorongan untuk meningkatkan mandat bahan bakar nabati juga akan menempatkan harga di bawah harga dalam jangka panjang, kata Biggin.

Baca Juga: Jokowi yakin Swasembada Gula Terwujud 5 Tahun ke Depan

3. Harga gula dunia terkini

Harga Gula Dunia Meroket, Sempat Tembus Level Tertinggi 11 TahunIlustrasi gula pasir (rodalewellness.com)

Mengutip Nasdaq, saat ini harga gula mentah SBc1 bulan Mei turun 0,42 sen atau 1,7 persen, menjadi 24,83 sen per lb setelah mencapai level tertinggi 11 tahun di 25,62 sen pada awal perdagangan. Kontrak tersebut naik 3 persen pada minggu ini.

Para dealer mengatakan bahwa kenaikan harga baru-baru ini telah diberi momentum tambahan oleh berita bahwa area tebu Brasil telah jatuh ke level terendah dalam 12 tahun terakhir.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya