IKN Dihuni Mulai 2024, Pasokan Listriknya Siap?

Energi penunjang IKN harus efisien dan bersih

Jakarta, IDN Times - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong penggunaan energi yang efisien dan nol karbon untuk menunjang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, pengembangan pembangkit di IKN direncanakan bersumber dari energi baru dan terbarukan (EBT). Pada tahap awal akan dibangun transmisi tenaga listrik secara bertahap sejalan dengan perkembangan IKN.

Dia menerangkan, ada beberapa proyek yang sedang berjalan. Salah satunya sedang dibangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, sebesar 1.053 megawatt (MW).

"Memang jauh dari IKN dan sedang direncanakan untuk menarik transmisinya ke IKN. Memang IKN sebenarnya secara konstruksi listrik memang kecil di awal, nanti pembangunan transmisi dilakukan bertahap sejalan dengan perkembangan kota tersebut," kata Dadan dalam keterangannya, Selasa (12/9/2023).

Baca Juga: Otorita IKN Tegaskan Penyediaan Tanah di IKN Tak Mandek

1. Pemerintah pacu pembangunan EBT di IKN

IKN Dihuni Mulai 2024, Pasokan Listriknya Siap?Ilustrasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). (IDN Times/Dhana Kencana)

Kementerian ESDM mendorong untuk segera dibangun EBT lainnya untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN, misalnya saja pembangunan solar farm dari tenaga surya atau dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di gedung-gedung perkantoran.

Saat ini juga sedang dilakukan pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Tanah Laut sebesar 780 MW dengan rencana Commercial Operation Date (COD) pada 2024 mendatang.

"Ini bisa kita dorong untuk mempercepat penyediaan energi bersih," sebutnya.

Baca Juga: Otorita IKN Terima 270 Surat Minat Investasi dari Investor

2. Kapasitas pembangkit ditargetkan mencapai 1.051 MW di 2045

IKN Dihuni Mulai 2024, Pasokan Listriknya Siap?IDN Times/Abdurrahman

Dadan mengatakan beban puncak kelistrikan di IKN pada 2045 diperkirakan mencapai 791,71 MW dan total kapasitas ditargetkan sebesar 1.051 MW. Sedangkan pada 2-3 tahun pertama, penyediaan tenaga listrik masih akan menggunakan sambungan sistem transmisi yang sudah ada sekarang, kemudian dibangun pembangkit yang bersih secara bertahap.

"Kami perkirakan di 3 tahun awal beban puncak mencapai 73 MW, sehingga kebutuhan listrik adalah 81 MW. Kemudian akan naik sampai tahun 2045 nanti 1.000 MW. Ini yang terus kita dorong untuk hal tersebut. Yang sudah pasti memang tidak ada pilihan bahwa bukan pembangkit yang bersih. Ini sudah sama-sama dipahami dan disepakati," tutur Dadan.

3. Suplai energi di ibu kota baru harus efisien dan bersih

IKN Dihuni Mulai 2024, Pasokan Listriknya Siap?Ilustrasi pembangkit listrik tenaga air. IDN Times/Dhana Kencana

Menurutnya, IKN mengusung konsep sebagai kota smart, green, beautiful, dan accessible (cerdas, hijau, asri, dan mudah diakses).

Oleh karenanya, nantinya pemenuhan energi di IKN harus efisien. Kemudian, sumber energi harus bersih dan lebih sedikit emisi karbon, bahkan kalau bisa tidak mengandung karbon sama sekali.

"Itu telah menjadi salah satu topik dan rencana pemerintah, khususnya di IKN, untuk memastikan ketersediaan energi listriknya," tambah Dadan.

Baca Juga: Bendungan IKN Berpotensi untuk Pembangkit Listrik Matahari Terapung

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya