Investor Asing Tarik Modal Rp4,45 Triliun dari Pasar Uang Indonesia

Mayoritas dari SBN

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mencatat adanya investor asing yang menarik modal dari pasar keuangan Indonesia selama periode 11 sampai 14 September.

Investor asing tercatat menjual kepemilikannya di pasar Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia sebesar Rp3,98 triliun (jual neto) dan di pasar saham sebesar Rp470 miliar (jual neto).

"Berdasarkan data transaksi 11-14 September 2023, nonresiden (investor asing) di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp4,45 triliun," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, dikutip Sabtu (16/9/2023).

1. Modal asing masuk ke Indonesia Rp34,56 triliun sejak awal tahun

Investor Asing Tarik Modal Rp4,45 Triliun dari Pasar Uang IndonesiaIlustrasi uang (IDN Times/Mardya Shakti)

Bank Indonesia juga mencatat aliran modal asing yang masuk ke Indonesia mencapai Rp75,32 triliun (beli neto) sejak awal tahun hingga 14 September. Investor asing menanamkan modal tersebut di pasar Surat Berharga Negara.

"Dan (investor asing melakukan) jual neto Rp3,64 triliun di pasar saham," ujar Erwin.

Baca Juga: Luhut Rayu Investor Bangun Penyimpanan CO2 di Indonesia

2. Imbal hasil SBN 10 tahun mengalami kenaikan

Investor Asing Tarik Modal Rp4,45 Triliun dari Pasar Uang Indonesiailustrasi utang negara (IDN Times/Aditya Pratama)

Yield SBN Indonesia 10 tahun tercatat naik ke 6,63 persen pada Kamis (14/9/2023). Itu adalah tingkat bunga atau imbal hasil yang diberikan oleh surat berharga negara dengan jangka waktu 10 tahun.

Tingkat imbal hasil SBN Indonesia 10 tahun kembali mengalami peningkatan pada Jumat (15/9/2023) ke 6,66 persen.

3. Bank Indonesia perkuat koordinasi dengan pemerintah

Investor Asing Tarik Modal Rp4,45 Triliun dari Pasar Uang IndonesiaKantor Bank Indonesia (BI). IDN Times/Hana Adi Perdana

Menurut Erwin, Bank Indonesia terus berupaya memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait.

Bank sentral juga mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Baca Juga: Investor Swasta Groundbreaking Proyek IKN Rp40 Triliun Pekan Depan

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya