Jadi Solopreneur Susah Gak Sih? Ini Langkah-langkahnya

Mulailah dengan menentukan ide!

Jakarta, IDN Times - Apakah kamu pernah membayangkan berwirausaha di mana kamu bertindak sebagai bos bagi diri kamu sendiri? Konsep ini dikenal dengan solopreneurship.

Ketika kamu memutuskan menjadi solopreneur, kamu harus mendirikan dan menjalankan bisnismu secara mandiri dan tidak memiliki rekan pendiri atau karyawan.

Beberapa contoh wirausaha tunggal termasuk penulis lepas, konsultan, atau desainer grafis. Orang-orang ini mengelola semua aspek bisnis dan tidak mengalihdayakan pekerjaan kepada siapa pun.

Jika kamu tertarik, kamu tidak sendirian. Sebab, dilansir The Motley Fool, statistik wirausaha menunjukkan bahwa 582 juta orang di seluruh dunia telah berusaha untuk menempuh jalan mereka sendiri dan menciptakan bisnis.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana menjadi seorang solopreneur? Berikut tips buat kamu!

1. Tentukan ide bisnis kamu

Jadi Solopreneur Susah Gak Sih? Ini Langkah-langkahnyaPixabay.com

Pertama, kamu memerlukan ide bisnis. Identifikasi keahlian kamu dan tentukan jenis jasa atau produk yang akan kamu sediakan. Apakah ada permintaan yang signifikan untuk itu? Apakah realistis bagi kamu untuk menyediakan produk atau jasa tersebut sebagai solopreneur, atau apakah kamu akan membutuhkan bantuan?

Ingatlah, yang kamu butuhkan bukan sekadar semangat. Setidaknya harus ada pasar untuk bisnis yang akan kamu tawarkan, dan kamu harus memiliki kapasitas untuk melakukannya.

Ide bisnis adalah awal yang baik, namun banyak orang yang memiliki ide yang tidak berjalan dengan baik. Jadi, lakukanlah pekerjaan rumah kamu untuk memahami cara kerja pasar, dan cari tahu apa yang dibutuhkan pelanggan. Teliti kompetisi dan tentukan ceruk pasar yang bisa kamu isi.

Baca Juga: Berapa Jumlah Pegawai yang Ideal untuk Bisnis UMKM?

2. Uji pasar terhadap produk atau jasa yang kamu tawarkan

Jadi Solopreneur Susah Gak Sih? Ini Langkah-langkahnyailustrasi menawarkan produk (pexels.com/Tom Official)

Tentu saja, sebaiknya kamu jangan langsung terjun ke pasar. Minimal ujilah pasar terlebih dahulu dan secara bertahap lakukan uji coba. Jika saat ini kamu memiliki pekerjaan harian, pertahankan pekerjaan tersebut untuk sementara waktu hingga kamu bisa menggantinya dengan usaha solopreneur kamu.

Tentukan apakah pelanggan menerima pendekatan yang kamu lakukan, dan kemudian nilai bagaimana kinerja kamu dalam persaingan. Lihat apa yang berhasil dan apa yang tidak, dan tentukan apakah kamu ingin bekerja sendiri.

Baca Juga: Daftar Ide Bisnis Bermodal Minim, Ada Konsultan Kencan Online!

3. Rumuskan anggaran yang kamu butuhkan

Jadi Solopreneur Susah Gak Sih? Ini Langkah-langkahnyaIlustrasi sedang mencatat anggaran keuangan (Freepik.com/Lifestylememory)

Buatlah anggaran yang menjabarkan biaya yang kamu butuhkan untuk menjalankan bisnis dan kebutuhan yang bersifat pribadi.

Cari tahu apa yang dapat kamu kenakan secara realistis dalam hal tarif atau harga, dan tentukan juga apakah kamu dapat melakukan semuanya di satu lokasi atau jika perlu melakukan perjalanan.

Ide terbaik adalah memiliki setidaknya enam bulan tabungan untuk biaya hidup sebelum bekerja penuh waktu.

4. Bangun merek kamu dan analisis kemajuannya

Jadi Solopreneur Susah Gak Sih? Ini Langkah-langkahnyaSeseorang yang menganalisis risiko usaha. (Shutterstock.com/everything possible)

Membangun merek sangat penting untuk bisnis apa pun, tidak terkecuali bagi seorang solopreneur. Selalu pasarkan diri kamu secara online, dan memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan pesan dan berinteraksi dengan klien potensial.

Setelah beberapa saat, analisislah seberapa baik segala sesuatunya berjalan. Tentukan apa yang tampaknya berhasil dan apa yang perlu kamu tingkatkan, seperti di bidang penjualan atau tugas administratif.

Mintalah umpan balik dari klien tentang apa yang kamu lakukan dengan baik dan apa yang dapat kamu lakukan dengan lebih baik, dan bandingkan bisnis kamu dengan pesaing.

Tetaplah waspada selama menjadi solopreneur, tinjau kembali setiap langkah sesuai kebutuhan. Sesuaikan pendekatan kamu berdasarkan umpan balik yang kamu terima, dan nilai kinerja kamu sendiri dengan jujur.

Perbesar atau perkecil anggaran berdasarkan seberapa sukses kamu mendatangkan klien, dan ubahlah branding saat kamu menyempurnakan produk atau jasa yang kamu tawarkan.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya