Jokowi Siapkan Rp108,8 T Buat Ketahanan Pangan dan Food Estate

Antisipasi risiko krisis pangan

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengalokasikan dana sebesar Rp108,8 triliun yang akan dibahas dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.

"Strategi transformasi ekonomi di bidang ketahanan pangan dialokasikan sebesar Rp108,8 triliun," kata Jokowi dalam Pidato Kenegaraan terkait Penyampaian RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2024 Disertai Nota Keuangan dan Dokumen Pendukungnya, Rabu (16/8/2023).

Baca Juga: Gagal Tugas Prabowo Panen Singkong di Proyek Food Estate 

1. Termasuk untuk food estate

Jokowi Siapkan Rp108,8 T Buat Ketahanan Pangan dan Food EstatePresiden Jokowi meninjau food estate di Kabupaten Keerom, Papua (dok. Sekretariat Presiden)

Jokowi menjelaskan anggaran lebih dari Rp100 triliun itu diprioritaskan untuk peningkatan ketersediaan, akses, dan stabilisasi harga pangan. Kemudian, untuk peningkatan produksi pangan domestik, serta penguatan kelembagaan petani.

"Dan dukungan pembiayaan serta perlindungan usaha tani, percepatan pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur pangan, pengembangan kawasan food estate, serta penguatan cadangan pangan nasional," sebutnya.

Baca Juga: PDIP Sebut Program Food Estate Jokowi Bagian dari Kejahatan Lingkungan

2. Jokowi singgung ancaman krisis pangan

Jokowi Siapkan Rp108,8 T Buat Ketahanan Pangan dan Food EstateIlustrasi lahan sawah mengalami kekeringan. (ANTARA FOTO/Jojon)

Menurutnya, fragmentasi global telah menciptakan disrupsi terhadap rantai pasok yang meningkatkan risiko krisis pangan, energi, serta keuangan dunia.

"Selain itu, tensi geoekonomi yang memanas juga mendorong tren embargo serta hambatan perdagangan atas beberapa komoditas vital, seperti semikonduktor, mineral, dan bahkan pembatasan arus modal," tuturnya.

3. Butuh strategi yang mumpuni dan antisipatif

Jokowi Siapkan Rp108,8 T Buat Ketahanan Pangan dan Food EstateAreal persawahan di daerah Bantul, Yogyakarta. (IDN Times/Herka Yanis)

Jokowi menilai konstelasi global harus disikapi dengan strategi kebijakan yang jitu dan antisipatif. Menurutnya itu tidak bisa disikapi dengan biasa-biasa saja.

Kebijakan ekonomi dan fiskal, menurutnya harus bisa menciptakan tranformasi ekonomi untuk menghadapi tantangan yang ada dan akan datang. Oleh karenanya, ketahanan pangan menjadi sangat penting, selain energi dan transformasi manufaktur.

Baca Juga: PDIP Kritik Program Food Estate Jokowi, Begini Respons Prabowo

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya