Mantap! RI Peroleh Komitmen US$1,9 Miliar dari Hannover Messe

Tercapai 27 perjanjian kerja sama

Jakarta, IDN Times - Indonesia memperoleh komitmen kerja sama dengan total nilai komitmen kerja sama investasi lebih dari 1,9 miliar dolar AS dalam ajang Hannover Messe di Jerman.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, kesepakatan kerja sama tersebut akan ditandatangani oleh pemerintah dan pelaku bisnis.

"Perjanjian kerja sama ini merupakan capaian dari salah satu sasaran partisipasi Indonesia sebagai Partner Country Hannover Messe 2023, yaitu terwujudnya kerja sama industri dan penanaman modal asing," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (19/4/2023).

Baca Juga: Di Hannover Messe 2023, Jokowi: Indonesia Terbuka untuk Investasi 

1. Ada 27 perjanjian kerja sama yang ditandatangani

Mantap! RI Peroleh Komitmen US$1,9 Miliar dari Hannover MesseHannover Messe 2023. (dok. Kementerian Perindustrian)

Agus menyebut ada 27 perjanjian kerja sama yang ditandatangani pihak Indonesia pada perhelatan Hannover Messe 2023. Itu meliputi 1 kesepakatan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Jerman atau Government to Government (G to G).

Kemudian, 4 kesepakatan secara Government to Business (G to B) atau pemerintah dengan pelaku bisnis, dan 22 kesepakatan yang dilakukan secara business to business (B to B) atau kerja sama yang terjadi antar perusahaan.

"Adapun 75 persen dari peserta penandatanganan MoU itu berasal dari co-exhibitor Hannover Messe 2023, dan sisanya diluar co-exhibitor. Hal ini menunjukkan bahwa antusiasme co-exhibitor untuk menjalin kerja sama dengan mitra cukup tinggi," ujarnya.

Baca Juga: Menlu Retno: Indonesia Negara ASEAN Pertama yang Ikut Hannover Messe 

2. Lingkup kerja sama yang disepakati termasuk pembangunan IKN

Mantap! RI Peroleh Komitmen US$1,9 Miliar dari Hannover MesseIlustrasi IKN (Dok. Kementerian PUPR)

Dia menerangkan, kesepakatan G to G yang ditandatangani adalah Pernyataan Kehendak Bersama (Joint Statement Declaration of Intent/JDoI) antara Kementerian Koordinator Perekonomian RI dengan Kementerian Federal Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim (Federal Ministry for Economic Affairs and Climate Action/BMWK) Jerman tentang Kerja Sama Ekonomi Bersama (Joint Economic Cooperation).

Kemudian, untuk lingkup kerja sama secara G to B, di antaranya meliputi peningkatan sumber daya manusia dalam pembangunan dan transformasi industri 4.0, pengelolaan limbah menjadi energi, pengelolaan limbah dengan menggunakan sirkular ekonomi, serta kolaborasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Lalu, area kerja sama yang dilakukan secara B to B antara lain terkait pengelolaan teknologi energi yang berkesinambungan, serta investasi tentang penggunaan energi solar, pengembangan semikonduktor, peralatan medis dan keamanan industri manufaktur.

Kerja sama lainnya adalah tentang pengelolaan limbah menjadi energi, pendirian pusat pabrik kimia dan molding, pendirian pusat pembelajaran, kerja sama dalam ekosistem pengisian ulang kendaraan listrik (electric vehicle-EV) dan informasi digital industri 4.0.

"Selain itu, pengembangan Internet of Things (IoT), mesin Computerized Numerical Control (CNC) milling dan sistem pembelajaran tentang ventilator medis, solusi digital untuk Industri Kecil dan Menengah (IKM) dan servis secara digital, serta kerja sama pembuatan radar. Para pihaknya terdiri dari berbagai macam perusahaan swasta dan juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," tutur Agus.

Baca Juga: Bicara di Hannover Messe Jerman, Jokowi: Indonesia Land of Opportunity

3. Kesepakatan yang diperoleh bakal bawa perubahan bagi industri nasional

Mantap! RI Peroleh Komitmen US$1,9 Miliar dari Hannover MessePresiden Jokowi menghadiri pembukaan Hannover Messe 2023 di Hannover Congress Centrum, Hannover, Jerman (dok. Sekretariat Presiden)

Menperin mengapresiasi seluruh pihak yang telah menyatakan komitmennya dalam upaya peningkatan investasi di Indonesia. Upaya tersebut diyakini bakal mengakselerasi peningkatan daya saing industri dan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Penandatanganan kerja sama industri ini dapat membawa banyak perubahan dalam peningkatan industri di berbagai bidang dan juga membuka akses pasar industri yang lebih luas," ujarnya.

Selain itu, Agus menjelaskan, Hannover Messe 2023 dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan kekuatan teknologi industri nasional serta mendorong keterhubungan industri Indonesia dengan jejaring rantai suplai global.

Jadi, Indonesia tidak hanya dipandang sebagai negara yang memiliki potensi kekuatan pasar dunia, tapi juga memiliki peran penting dalam berkontribusi menunjang perkembangan teknologi industri dan pendukungnya.

Indonesia sedikitnya menargetkan empat agenda utama pada keikutsertaannya dalam ajang Hannover Messe tahun ini. Pertama, untuk mengenalkan visi Indonesia pada peta jalan Making Indonesia 4.0. Kedua, mempromosikan kerja sama industri. Ketiga, mempromosikan investasi dan ekspor. Terakhir, untuk meningkatkan hubungan kerjasama bilateral dengan Jerman dan memasuki jejaring rantai suplai global.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya