Pembunuhan Mahasiswa UI karena Pinjol, Darurat Literasi Keuangan?

Literasi keuangan harus diajarkan sejak dini

Jakarta, IDN Times - Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23) tega membunuh temannya, Muhammad Naufal Zidan alias MNZ (19). AAB mengaku nekat membunuh juniornya itu karena terjerat utang pinjaman online (pinjol) dan tunggakan sewa kamar kos.

ABB membunuh adik tingkatnya di UI itu karena ingin menguasai harta benda milik korban. Pembunuhan terjadi di tempat kos, Kukusan, Beji, Kota Depok.

Atas kejadian tersebut, pengamat sosial Devie Rahmawati mengingatkan pentingnya pendidikan atau literasi dalam mengelola keuangan.

"Kejadian yang menimpa mahasiswa UI terkait kasus pinjol kembali mengingatkan kita bahwa pentingnya pendidikan (literasi) tentang pengelolaan keuangan," kata Devie kepada IDN Times, Sabtu (5/8/2023).

Baca Juga: 7 Fakta Kasus Pembunuhan Mahasiswa UI, Diduga Iri dan Terjerat Pinjol

1. Kasus mahasiswa UI bukan yang pertama

Pembunuhan Mahasiswa UI karena Pinjol, Darurat Literasi Keuangan?ilustrasi mampu mengelola utang (pixabay.com/Goumbik)

Devie menyebut, ini bukan kali pertama pinjaman online berujung kasus pembunuhan. Kasus sebelumnya terjadi pada tahun yang sama.

"Masih di tahun ini ada kasus mutilasi yang motifnya juga karena pinjol. Sederet kasus seperti bunuh diri oleh ibu dan anak ataupun bunuh diri tunggal yang dilatarbelakangi oleh kasus utang terus menghiasi pemberitaan media media kita," ujarnya.

Kata dia, masalah keuangan, dalam hal ini terlilit pinjol juga bisa menjadi sumber konflik dan perpisahan dalam keluarga.

Baca Juga: OJK Ungkap 26 Fintech Pinjol Masih Kurang Modal

2. Literasi keuangan harus diajarkan sedini mungkin

Pembunuhan Mahasiswa UI karena Pinjol, Darurat Literasi Keuangan?ilustrasi merencanakan keuangan secara bijaksana (pexels.com/Kuncheek)

Dia menyebut, banyak negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Jepang, yang orangtuanya sudah mengajarkan konsep keuangan kepada anak-anak semenjak usia dini.

"Bahwa di AS anak usia 6 tahun sudah didorong belajar 'menghasilkan uang' setelah pulang sekolah untuk mendapatkan uang tambahan," kata Devie.

Pengetahuan tentang keuangan bukan sekadar menabung atau investasi. Lebih dari itu juga menyangkut bagaimana anak-anak tumbuh dengan nilai-nilai kerja keras, serta mampu mengelola keinginan yang tanpa batas.

Selain itu, mereka juga perlu diajarkan untuk memahami skala prioritas terhadap kebutuhan hidup hingga mampu berpikir logis dan terbiasa melakukan riset tentang investasi atau utang.

Baca Juga: Ngeri! Mahasiswa UI Pembunuh Juniornya Belajar Membunuh dari Video

3. Dukung pemerintah godok kurikulum literasi keuangan sejak SD

Pembunuhan Mahasiswa UI karena Pinjol, Darurat Literasi Keuangan?Ilustrasi siswa sekolah dasar belajar online. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Dia mengapresiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang sedang menggodok kurikulum tentang literasi keuangan dari jenjang sekolah dasar (SD).

"Semoga hal ini dapat menjadi salah satu jalan keluar jangka panjang untuk mencegah terjadinya kasus-kasus kekerasan hingga kematian terus bergulir," tambahnya.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya