Pertamax Green 95 Tersedia di SPBU Paling Cepat Minggu Depan

Tahap awal baru di Surabaya

Jakarta, IDN Times - Bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax Green 95 bakal tersedia di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) paling cepat pada minggu kedua Juli 2023, alias pekan depan.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan peluncuran bahan bakar bioetanol tersebut tinggal menunggu proses administrasi saja.

"Dalam waktu dekat (diluncurkan), hanya menunggu proses administrasi, kita harapkan minggu ke 2 di Juli bisa," katanya kepada IDN Times, Selasa (4/7/2023).

Baca Juga: Pertamax Green 95 Meluncur Bulan Ini, Harga Rp13 Ribuan per Liter

1. Di Surabaya terlebih dahulu, Jakarta menyusul

Pertamax Green 95 Tersedia di SPBU Paling Cepat Minggu DepanIlustrasi - SPBU Pertamina (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Fadjar menerangkan Pertamax Green 95 pertama kali akan diperkenalkan di Surabaya dan baru akan tersedia di 10 SPBU Pertamina.

Setelah diluncurkan di Surabaya, Pertamax Green 95 akan diperluas termasuk ke Jakarta. Namun, untuk pastinya masih menunggu launching produk tersebut yang paling cepat pada minggu kedua Juli.

"Iya rencana demikian (Jakarta setelah Surabaya), tapi untuk pastinya ditunggu hingga peluncuran ya, khawatir ada perubahan," tuturnya.

Baca Juga: 6 Perbedaan Pertamax dan Pertalite yang Perlu Kamu Tahu 

2. Harganya dikisaran Rp13 ribu

Pertamax Green 95 Tersedia di SPBU Paling Cepat Minggu DepanHarga terkini BBM di SPBU Pertamina (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury mengatakan, harga BBM tersebut diperkirakan akan dibanderol sekitar Rp13.200-an per liter.

"Sudah ada, mungkin kurang lebih di kisaran Rp13.200. Insyaallah di kisaran segitu," kata Pahala kepada awak media di Jakarta, Senin (3/7/2023).

Pahala mengatakan Pertamax Green 95 merupakan BBM dengan nilai oktan 95. Namun, jenis BBM itu juga mengandung Bioethanol sebesar 5 persen, sehingga lebih ramah lingkungan.

Dia mengatakan peluncuran Pertamax Green 95 adalah upaya pemerintah mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060. "Itu juga merupakan upaya kita bisa menurunkan emisi yang berasal dari BBM," ujar Pahala.

Baca Juga: Bos Pertamina Ungkap Pertashop Rugi Imbas Harga Pertamax Naik

3. Terbuat dari campuran tebu

Pertamax Green 95 Tersedia di SPBU Paling Cepat Minggu DepanIlustrasi petani panen tebu (IDN Times/Istimewa)

Semula, PT Pertamina berencana meluncurkan Pertamax Green 95 pada Juni lalu. Namun, hingga memasuki awal Juli, rencana tersebut urung direalisasikan.

"Jadi nanti kita di bulan (Juni) ini, kita bocorin dulu, kita mau launching produk baru, yaitu bioetanol. Jadi, pertamax kita campur dengan etanol," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat memaparkan capaian kinerja 2022 di Grha Pertamina, Jakarta Pusat, Selasa (6/6/2023) malam.

Etanol sendiri dapat diproduksi dari jagung, singkong, tebu, atau bahan tanaman lainnya. Dalam hal ini, Pertamina bakal menggunakan molase tebu dan dipastikan tidak akan mengganggu rantai pasok industri gula.

"Etanolnya itu dari molase tebu. Ini nanti rebutan gak dengan pabrik gula? Gak. Ini cuma tetes tebu aja. Jadi, pabrik gula jalan ada tetes tebunya dan potensi kita besar. Selain itu juga bisa dibuat dari cassava (ketela pohon), dari singkong, dari jagung juga," ujarnya.

Nicke mengatakan, perusahaan minyak bumi dan gas (migas) milik negara itu akan terus melakukan riset untuk menghasilkan bioenergi dari bahan baku nabati.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya