Pertamina Diminta Tambah SPBU di Jalur Pansela

SPBU di Pansela masih kurang

Jakarta, IDN Times - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta PT Pertamina memperbanyak jumlah SPBU di Jalur Pantai Selatan (Pansela). Sebab, saat ini keberadaannya masih kurang.

"Jalur Pantai Selatan Jawa (Pansela), pengalaman mudik tahun lalu sudah bagus jalannya, tetapi masih kurang karena belum banyak SPBU," kata Basuki melalui keterangan tertulis, dikutip Sabtu (17/12/2022).

Oleh karenanya, dia meminta perusahaan pelat merah itu menambah jumlah SPBU di Pansela. Paling tidak, pada mudik Lebaran tahun depan sudah siap.

"Saya sudah sampaikan kepada Pertamina, mungkin kalau Nataru ini belum, kita siapkan pada Mudik Lebaran tahun depan,” ujarnya.

1. Masyarakat diimbau manfaatkan jalan non-tol saat Nataru

Pertamina Diminta Tambah SPBU di Jalur PanselaMenteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan dan peningkatan kualitas jalan nasional Kota Jambi (Batanghari II) - Zona Lima yang merupakan akses utama menuju Candi Muaro Jambi dan  Pelabuhan Muara Sabak di Provinsi Jambi, Kamis (7/4/2022) (Dok. Kementerian PUPR)

Basuki mengimbau masyarakat agar tidak hanya memanfaatkan jalan tol sebagai jalur lalu lintas selama Nataru. Masyarakat diharapkan turut memanfaatkan jalan-jalan nasional yang rata-rata sudah dalam kondisi kemantapan 91,8 persen.

Saat ini total panjang jalan nasional mencapai 46.690 km, dengan rincian di Pulau Sumatra sepanjang 7.918 km, Pulau Jawa dan Bali sepanjang 5.336,9 km, Pulau Kalimantan sepanjang 6.556,4 km, Pulau Sulawesi sepanjang 17.284,4 km, dan Pulau Nusa Tenggara sepanjang 2.792,1 dan Pulau Maluku-Papua sepanjang 6.802,3 km.

Baca Juga: Perbandingan Harga BBM Terbaru di SPBU Pertamina, Shell, Vivo dan BP

2. Pekerjaan konstruksi di tol fungsional sudah dihentikan dan dapat dilalui kendaraan

Pertamina Diminta Tambah SPBU di Jalur PanselaRuas jalan tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh), Aceh (IDN Times/Saifullah)

Ruas jalan baru yang akan difungsionalkan untuk mendukung arus mudik Nataru adalah Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Seksi 2 dan 3 Ranca Kalong-Sumedang, Sumedang-Cimalaka, 21 km).

Berikutnya Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Seksi 2A Jaka Sampurna-Kayuringin-Ujung, 4,8 km), Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (Tahap 1 Junction Wringanom, 7,4 km), dan Tol Semarang Demak (Seksi 2 Sayung-Demak, 16,31 km).

Selanjutnya Tol Cinere-Jagorawi (Seksi 3A Kukusan-Cinere, 3 km), dan Tol Ciawi-Sukabumi (Seksi 2 Cigombong-Cibadak, 11,9 km), dan Tol Jakarta Cikampek Selatan (Segmen Sadang-Kutanegara, 8,5 km).

Sebanyak 2 ruas tol di Sumatra juga dibuka secara fungsional, yakni Tol Sigli-Banda Aceh (Seksi 5 dan 6 Blang Bintang-Kutobaro-SS Baitussalam, 12,3 km) dan Tol Kuala Tanjung Tebing Tinggi-Parapat (Seksi 1 Tebing Tinggi-Indrapura, 20,4 km).

“Kami tegaskan juga semua pekerjaan konstruksi di jalan tol maupun non-tol sudah kita hentikan H-10 untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas libur Natal dan Tahun Baru ini,” tutur Basuki.

Baca Juga: Arti Kode SPBU Pertamina, 31, 34, dan 54, Gak Semua Milik Pertamina!

3. Diprediksi 44,17 juta orang lakukan pergerakan

Pertamina Diminta Tambah SPBU di Jalur PanselaPT Jasa Marga

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan bahwa potensi pergerakan orang secara nasional saat Nataru 2022/2023 adalah 44,17 juta orang.

"Kami melakukan survei oleh Badan Kebijakan Transportasi bahwa potensi pergerakan nasional Nataru tahun ini adalah 44,1 juta atau 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang akan bepergian," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Selasa (13/12/2022).

Menhub mengatakan bahwa moda transportasi utama yang digunakan selama Nataru adalah mobil pribadi, disusul sepeda motor 16,47 persen, kereta api antar kota 13,42 persen, bus 11,9 persen, pesawat 11,02 persen, mobil sewa 5,47 persen, mobil travel 4,55 persen, kapal penyeberangan 4,49 persen, kapal laut 2,04 persen.

Kemudian kereta perkotaan (KRL/MRT/LRT) 1,08 persen, mobil angkutan sewa khusus (taksi online) 0,6 persen, angkutan lainnya 0,33 persen, sepeda 0,21 persen, taksi reguler 0,17 persen.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya