Rupiah Mendekam di Rp15.725 per Dolar AS Pagi Ini

Rupiah melemah 9 poin pada pembukaan perdagangan

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah tipis pada pembukaan perdagangan, Rabu (18/10/2023). Mata uang Garuda mendekam di level di Rp15.725 mengawali pagi ini.

Seperti dikutip dari Bloomberg, rupiah melemah sebanyak 9 poin pada pembukaan perdagangan. Sebelumnya, kurs rupiah ditutup menguat 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp15.716 per dolar AS pada Selasa (17/10/2023).

1. Dolar di atas angin berkat data ekonomi AS menunjukan perbaikan signifikan

Pengamat pasar keuangan, Lukman Leong memperkirakan kurs rupiah melemah terhadap dolar AS. Hal itu disebabkan oleh data penjualan ritel AS yang lebih baik dari perkiraan.

Pernyataan hawkish dari pejabat bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) juga berkemungkinan menekan laju mata uang rupiah.

Sikap hawkish menunjukkan kebijakan yang lebih agresif dari bank sentral dalam menaikkan suku bunga atau mengendalikan inflasi. Jadi, tak tertutup kemungkinan mereka akan meningkatkan suku bunga untuk mengurangi inflasi.

"Rupiah diperkirakan melemah terhadap dolar AS yang menguat setelah data penjualan ritel AS yang lebih baik dari perkiraan serta pernyataan hawkish dari pejabat the Fed Kashkari melonjakkan imbal hasil obligasi AS," ujar Lukman.

Hal sama dikemukakan pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra yang menyoroti data penjualan ritel dan produksi industri AS periode September. Data tersebut menunjukkan pertumbuhan melebihi ekspektasi pasar yang mengindikasikan ekonomi AS masih solid.

"Sehingga peluang kebijakan suku bunga tinggi AS dipertahankan dalam jangka waktu lebih panjang makin besar. Ini mendorong penguatan dolar AS," tuturnya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Saham buat Trading Pekan Ini, Cek yuk!

2. Konflik Timur Tengah memperparah sentimen buat rupiah

Ariston menambahkan, peluang pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih terbuka hari ini karena pelaku pasar masih mengkhawatirkan situasi konflik di Timur Tengah.

Hal itu disebabkan oleh konflik di Timur Tengah yang masih memanas. Alhasil, aset safe haven diminati pasar karena kekhawatiran mereka. Aset safe haven seperti dolar AS dan emas dinilai relatif stabil dan aman selama periode ketidakpastian.

"Harga emas sebagai salah satu aset safe haven di samping dolar AS sudah menguat lagi pagi ini," ujarnya.

Faktor lain yang bisa memengaruhi pergerakan harga rupiah hari ini adalah data PDB, produksi industri dan tingkat pengangguran China yang akan dirilis pagi ini.

"Ekspektasi pasar menunjukkan angka yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Indikasi pelambatan ekonomi China bisa menekan rupiah, dan sebaliknya," tambah Ariston.

3. Proyeksi nilai tukar rupiah hari ini

Ariston menyatakan rupiah berpotensi mengalami pelemahan ke arah Rp15.760, dengan support di sekitar Rp15.700 per dolar AS hari ini.

Sementara itu, Lukman memproyeksikan laju mata uang rupiah terhadap dolar AS bisa bergerak pada kisaran Rp15.650 hingga Rp15.750 hari ini.

Baca Juga: Data Inflasi AS Picu Rupiah Lesu ke Level Rp15.728 per Dolar AS

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya