Rupiah Menguat Tajam ke Rp15.500-an per Dolar AS Pagi Ini

Menguat 131,5 poin pada pembukaan

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat tajam terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (6/11/2023). Mata uang Garuda mengawali pagi di level Rp15.596 per dolar AS.

Seperti dikutip dari Bloomberg, rupiah menguat sebanyak 131,5 poin pada pembukaan perdagangan. Posisi rupiah pagi ini melanjutkan tren pada penutupan perdagangan, Jumat (3/11/2022), yang menguat sebanyak 127,50 poin atau 0,80 persen.

1. Investor ambil risiko bikin rupiah menguat

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, data tenaga kerja AS versi pemerintah AS yang dirilis pada Jumat (3/11/2023) malam lebih buruk dari ekspektasi pasar.

Data Non Farm Payrolls periode Oktober dirilis 150 ribu lebih rendah dari ekspektasi 180 ribu. Begitupun data tingkat pengangguran 3,9 persen lebih tinggi dari ekspektasi 3,8 persen.

"Hasil ini mendorong pelemahan dolar AS terhadap mata uang utama dunia. Dan ini bisa menguatkan kemungkinan the Fed akan mengakhiri periode bunga tinggi lebih cepat," kata Ariston.

Dijelaskan Ariston, data tenaga kerja AS tersebut bisa memberi dorongan tambahan untuk pelemahan nilai tukar AS terhadap nilai tukar lainnya, ditambah hasil rapat kebijakan moneter AS yang kurang hawkish.

"Pelaku pasar mungkin bertambah yakin untuk masuk ke aset berisiko sehingga ini bisa mendorong penguatan rupiah lagi," tambahnya.

Baca Juga: Investor Ambil Risiko, Rupiah Menguat ke Rp15.783 Pagi Ini

2. Penguatan rupiah kemungkinan akan terbatas

LPengamat pasar keuangan, Lukman Leong mengatakan, rupiah berpotensi melanjutkan penguatan di tengah perlemahan dolar AS setelah data tenaga kerja AS NFP dan ISM Service yang lebih lemah dari perkiraan.

Hanya saja, dia memperkirakan penguatan rupiah terhadap dolar AS kemungkinan akan terbatas hari ini.

"Namun penguatan rupiah mungkin terbatas, investor mengantisipasi data PDB kuartal III Indonesia yang diperkirakan akan tumbuh 1,71 persen dari kuartal ke kuartal dan 5,05 persen year-on-year, keduanya lebih rendah dari sebelumnya," ujar Lukman.

Sementara Ariston menilai apabila PDB Indonesia tumbuh di atas 5 persen akan menjadi bahan bakar untuk memperkuat laju rupiah.

"Dari dalam negeri, pasar menunggu data PDB kuartal III. Data yang di atas 5 persen bisa memberikan persepsi positif untuk rupiah," tambah Ariston.

3. Proyeksi nilai tukar rupiah hari ini

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini berpotensi mengalami penguatan ke area Rp15.680 hingga Rp15.650, dengan potensi resisten di kisaran Rp15.800 per dolar AS.

Sementara Lukman memproyeksikan rupiah akan bergerak pada kisaran Rp15.600 hingga Rp15.800 per dolar AS di perdagangan hari ini.

Baca Juga: Investor Ambil Risiko, Rupiah Menguat ke Rp15.783 Pagi Ini

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya