Tol Bandara Gudang Garam di Kediri Dibangun Akhir 2023
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) bakal membangun Jalan Tol Kediri-Tulungagung sebagai akses menuju Bandar Udara Internasional Dhoho Kediri yang juga dibangun oleh Gudang Garam.
Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Masyarakat Kementerian PUPR, Tulus Abadi mengatakan, pada akhir 2023 ini akan dilakukan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT). Hal itu menandai dimulainya pembangunan proyek Jalan Tol Kediri-Tulungagung.
"Sudah ada pemenangnya menuju PPJT nanti di kuartal 4, akhir tahun ini 2023 untuk yang di Tulungagung," kata dia dalam diskusi dengan media di Hotel Grandhika, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2023).
1. Panjang Tol Kediri-Tulungagung 44,51 kilometer
Dia menjelaskan, Jalan Tol Kediri-Tulungagung memiliki panjang 44,51 kilometer (km) yang akan menghubungkan Bandara Dhoho yang sebentar lagi akan rampung pembangunannya.
"Karena Bandara Dhoho sudah mau finishing dan agar lebih optimal dibangun jalan tolnya oleh Gudang Garam ya. Saat ini sudah dalam proses," kata Tulus.
Baca Juga: Persik Kediri Lepas Kartika Adjie ke Persita Tangerang
2. Akan jadi bagian dari Tol Trans Jawa
Mengutip keterangan BPJT, Jalan Tol Kediri-Tulungagung direncanakan melewati Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung, dan Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur.
Rencananya, Jalan Tol Kediri-Tulungagung akan menjadi bagian dari sistem Jalan Tol Trans Jawa dan akan tersambung pada rencana ruas Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri.
"Rencana Jalan Tol Kediri-Tulungagung diharapkan dapat menunjang aksesibilitas yang dibutuhkan dari Jaringan Jalan Lintas Pantai Selatan sehingga kebutuhan perjalanan dari wilayah selatan Provinsi Jawa Timur dapat terlayani," tulis dokumen yang dikutip dari situs web BPJT.
3. Biaya konstruksinya diperkirakan Rp10,256 triliun
Mengutip keterangan yang dirilis Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jalan Tol Kediri-Tulungagung diestimasikan menelan investasi mencapai Rp10,256 triliun untuk 50 tahun masa konsesi.
Lingkup proyek tersebut meliputi pendanaan pembebasan tanah, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian, dan pemeliharaan untuk keseluruhan ruas jalan.