120 Juta Orang Diprediksi Bakal Mudik, Ini Pengaruhnya ke Ekonomi!

Mudik dorong perputaran uang untuk dorong ekonomi

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memproyeksi 120 juta masyarakat akan pulang kampung atau mudik. Hal ini diyakini akan meningkatkan perputaran uang di daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Ini menjelang Lebaran diperkirakan sebanyak 120 juta akan pulang mudik dan ini akan ungkit kegiatan ekonomi untuk Ramadan dan Lebaran. Jadi kita ingin pacu pertumbuhan ekonomi itu bisa dimaksimalkan Ramadan dan tentu pertumbuhan ekonomi bisa kendalikan inflasi," ucapnya dalam Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), Jawa, Rabu (5/4/2023).

Baca Juga: Mudik Naik Mobil Listrik? Isi Daya di SPKLU Rest Area Cuma 15 Menit!

1. Pertumbuhan ekonomi bakal 5,3 persen

120 Juta Orang Diprediksi Bakal Mudik, Ini Pengaruhnya ke Ekonomi!Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Airlangga menyebut apabila ingin memacu pertumbuhan ekonomi maka harus mengendalikan inflasi. Terlebih data inflasi pada Maret 2023 tercatat 0,18 persen (mtm) sedangkan inflasi IHK secara tahunan turun menjadi 4,97 persen (yoy) atau inflasi bulanan sebelumnya sebesar 5,47 persen (yoy).

"Jadi harga-harga bisa terjangkau, karena itu pemerintah dan BI selalu dorong kebijakan fiskal moneter fleksibel dan akomodatif. Kami bersyukur Maret inflasi kita lebih baik lagi tercatat inflasi sebesar 4,97 persen turun dari 5,47 persen," ujarnya.

Tak hanya itu, indikator kinerja manufaktur Maret tercatat 51,9 lebih tinggi dari bulan sebelumnya 51,2. Alhasil investor manufaktur tetap tinggi ditengah pelemahan harga komoditas.

"Namun kita harus jaga pertumbuhan ekonomi 5,3 persen tahun ini, dengan penguatan berbagai indikator," kata Airlangga.

Baca Juga: Nomor-Nomor Telepon Penting Saat Mudik yang Perlu Kamu Catat

2. Alokasi ketahanan pangan Rp104,2 triliun

120 Juta Orang Diprediksi Bakal Mudik, Ini Pengaruhnya ke Ekonomi!https://rivandipputra.wordpress.com/

Ia menjelaskan bahwa anggaran ketahanan pangan akan ditujukan penguatan sektor pertanian dengan beberapa aspek. Pertama, pengembangan budidaya pertanian dan food estate.

Penguatan infrastruktur dan sarana prasarana pertanian, subsidi pupuk dan subsidi bunga kredit, DAK fisik untuk pertanian. Kemudian, DAK nonfisik ketahanan pangan dan pertanian serta untuk meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga. Selanjutnya, dana desa ketahanan pangan dengan alokasi 20 persen untuk program pangan.

"Pemerintah komitmen mendukung sarana prasarana jalan dan pemerintah dukung infratsruktur jalan agar biaya logistik turun makanya anggaran infratsruktur dan prasarana jalan Rp32 triliun dan tahun depan dilanjutkan agar jalan utama dengan jalan terhubung terutama sentra industri, ekonomi dan pertanian," tuturnya.

Adapun subsidi pupuk realisasi 2022 sebesar Rp29,8 triliun sedangkan APBN 2023 pagunya mencapai Rp25,3 triliun. Untuk cadangan beras, pemerintah anggarannya Rp2,8 triliun dan cadangan dan stabilisasi harga pangan Rp2,6 triliun.

"Pemerintah berikan KUR dan KUR petranian di tahun 2022 mencapia Rp117,13 triliun. Jadi ini angka besar sektor pertania dan yang tertinggi itu Jawa Timur Rp24 triliun, Jawa Tengah sebesar Rp17 triliun dan Jawa Barat paling rendah yakni Rp7,32 triliun.

Baca Juga: BI Waspadai Tiga Tantangan Pengendalian Inflasi 

3. BI inflasi ditargetkan 3 plus minus 1 persen

120 Juta Orang Diprediksi Bakal Mudik, Ini Pengaruhnya ke Ekonomi!Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara Kick Off GNPIP (youtube.com/Bank Indonesia)

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengakui masih menemui sejumlah tantangan untuk mengendalikan inflasi tahun ini agar sesuai sasaran 3 plus minus 1 persen.

Pada Maret tingkat inflasi secara tahunan (yoy) menunjukkan penurunan ke level 4,97 persen dibandingkan bulan sebelumnya 5,47 persen. Meski demikian, pemerintah tetap mewaspadai berbagai faktor yang dapat mempengaruhi inflasi hingga akhir tahun.

"Kita memang bersyukur inflasi sudah melandai, tetapi tetap ada tiga tantangan inflasi yang harus dihadapi agar rakyat sejahtera," terang Perry dalam Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Jawa 2023, Rabu (5/4/2023).

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya