3 Jurus Bank Indonesia Demi Stabilkan Nilai Tukar Rupiah

Rupiah masih bertahan melemah di level Rp15 ribu

Jakarta, IDN Times - Stabilisasi nilai tukar rupiah masih menjadi fokus Bank Indonesia. Menjadi penting, mengingat nilai tukar rupiah selama beberapa bulan terakhir selalu tertekan oleh pergerakan dolar Amerika Serikat.

"Kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah, khususnya melalui triple intervention dan twist operation untuk mengendalikan inflasi barang impor atau imported inflation serta memitigasi risiko rambatan ketidakpastian pasar keuangan global," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti dalam keterangannya, Rabu, (12/7/2023).

1. Jurus BI jaga rupiah tetap stabil

3 Jurus Bank Indonesia Demi Stabilkan Nilai Tukar RupiahIDN Times/Yogi Pasha

Ada beberapa langkah yang ditempuh BI agar rupiah stabil. Setidaknya, BI fokus pada tiga metode demi mencapai kestabilan nilai tukar. Pertama, intervensi di pasar valas dengan transaksi spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian atau penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

"Kedua kebijakan melanjutkan twist operation melalui penjualan SBN di pasar sekunder untuk tenor pendek. Guna meningkatkan daya tarik imbal hasil SBN bagi masuknya investor portofolio asing," ujar Destry.

Langkah ketiga adalah instrumen operasi moneter valas Devisa Hasil Ekspor (DHE) berupa term deposit (TD) valas DHE sebagai instrumen penempatan oleh eksportir melalui bank kepada Bank Indonesia.

"Serta penambahan frekuensi dan tenor lelang TD valas jangka pendek dengan suku bunga kompetitif," kata Destry.

Baca Juga: Masih Ngegas, Rupiah Mulai Mendekati Rp14.900 per Dolar AS

2. Sepanjang Juni, rupiah melemah 0,68 persen

3 Jurus Bank Indonesia Demi Stabilkan Nilai Tukar RupiahIlustrasi Grafik Penurunan (IDN Times/Arief Rahmat)

Rupiah sepanjang Juni 2023 tertekan secara rata-rata hingga 0,68 persen dibandingkan bulan lalu yang menyentuh 0,02 persen secara point-to-point. Tapi, sebenarnya nilai tukar rupiah sekarang, jika dibandingkan dengan akhir 2022 secara point-to-point menguat sebesar 3,84 persen.

Fakta ini sebenarnya membuat rupiah jauh lebih baik nilai tukarnya, jika dibandingkan rupee India dan peso Filipina. Keduanya tertekan hingga 0,86 persen dan 0,72 persen. Bahkan, baht Thailand lebih buruk usai mencatatkan depresiasi 1,90 persen.

"Nilai tukar rupiah terkendali sejalan dengan kebijakan stabilisasi yang ditempuh Bank Indonesia," kata Destry.

3. Rupiah masih bertahan di level Rp15 ribu

3 Jurus Bank Indonesia Demi Stabilkan Nilai Tukar RupiahIlustrasi Dollar Dan Rupiah (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Nilai tukar atau kurs rupiah menguat pada penutupan perdagangan, Rabu (12/7/2023). Rupiah menguat ke Rp15.074,5 per dolar Amerika Serikat (AS) sore ini.

Mengutip Bloomberg, mata uang Garuda menguat sebanyak 78,5 poin atau 0,52 persen pada penutupan. Laju rupiah sore ini melanjutkan tren pada pembukaan perdagangan pagi tadi yang menguat 25 poin ke Rp15.128 per dolar AS.

Baca Juga: Menkeu-Gubernur Bank Sentral ASEAN Bahas Krisis Bank di AS dan Eropa

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya