5 Kebiasaan yang Merusak Perencanaan Keuangan Pekerja Milenial 

Perlu menetapkan skala prioritas

Jakarta, IDN Times - Bekerja di usia muda terkadang bisa menjadi fase yang menyenangkan bagi perjalanan karier sebagian orang.

Dilansir dari laman resmi HSBC, Kamis (17/8/2023) pada usia 20-30 tahun para pekerja generasi milenial ini masih memiliki beban kebutuhan yang relatif lebih sedikit dibanding ketika sudah berkeluarga.

Dengan begitu, mereka lebih berpeluang untuk menikmati pendapatan dibanding para pekerja yang sudah memiliki tanggungan yang lebih banyak.

Sayangnya, sebagian pekerja milenial ada yang terlena terlalu menikmati masa-masa ini. Tahap perencanaan keuangan sering terlewat karena terlanjur terhanyut dalam suasana yang seringkali dianggap menyenangkan ini.

1. Kurang menempatkan skala prioritas

5 Kebiasaan yang Merusak Perencanaan Keuangan Pekerja Milenial Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Para pekerja milenial sering memiliki obsesi untuk mendapatkan hal-hal tertentu ketika mendapatkan gaji setiap bulannya.

Terkadang, beberapa keinginan tersebut terlihat tidak terlalu esensial dan tergolong kebutuhan tersier atau sekadar untuk kepuasan pribadi.

Jika kebutuhan tersebut selalu dituruti, maka bisa memakan porsi aspek yang lebih penting, misalnya di aspek kebutuhan primer maupun sekunder. Bahkan, rencana menabung untuk masa depan pun kadang terlewat.

 

Baca Juga: Beli Rumah Cash atau KPR? Ini Kata Perencana Keuangan

2. Tidak memiliki rencana masa depan yang jelas dan terukur

5 Kebiasaan yang Merusak Perencanaan Keuangan Pekerja Milenial (IDN Times/Arief Rahmat)

Salah satu motivasi orang untuk mengatur rencana keuangan yang jelas adalah ketika pribadi tersebut menetapkan rencana masa depan yang ingin diusahakan.

Beberapa pekerja milenial kadang lupa untuk menetapkan rencana ini untuk kemudian dipersiapkan segala kebutuhannya, termasuk secara finansial.

Namun ada juga yang sudah menetapkan rencana, namun kurang gairah untuk mewujudkannya karena terlalu nyaman di kondisi yang dialami sekarang.

3. Tidak bijak dalam menentukan pengeluaran

5 Kebiasaan yang Merusak Perencanaan Keuangan Pekerja Milenial Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selanjutnya, pekerja milienial biasanya akan mengeluh di akhir bulan. Hal ini mungkin jadi kebiasaan yang sering kita temui di kalangan para pekerja, termasuk yang masih berusia muda dan belum banyak tanggungan sekalipun.

Sebenarnya ini tidak semata karena nominal gaji yang didapat, namun juga terkait kebiasaan mengatur pengeluaran yang kurang tertata.

Sebagian pekerja sering mengeluarkan pendapatannya secara kurang bijak, terutama setelah tanggal gajian.

4. Malas menabung

5 Kebiasaan yang Merusak Perencanaan Keuangan Pekerja Milenial pexels.com/ Pixabay

Pekerja muda yang baru saja memperoleh pendapatan pribadi secara mandiri juga bisa tenggelam ke euforia untuk menikmati gaji yang mereka peroleh.

Jika terlalu berlebihan, pekerja ini biasa menghabiskan sebagian besar pendapatannya tanpa menyisihkan sebagian di antaranya untuk kebutuhan di masa depan.

Perencanaan keuangan yang kurang baik juga dapat membuat gaji setiap bulan menjadi tidak bersisa dan tidak ada alokasi untuk tabungan.

5.Tidak bijak dalam mengambil kredit

5 Kebiasaan yang Merusak Perencanaan Keuangan Pekerja Milenial Ilustrasi credit (IDN Times/Arief Rahmat)

Kurang bijak dalam mengambil kredit dalam situasi tertentu, sebagian orang bisa merasa memerlukan kredit untuk membeli suatu barang yang dirasa dibutuhkan.

Terkadang, beberapa pekerja milenial bisa kurang bijak ketika mendapatkan kesempatan untuk meminjam uang, misalnya mengambil kredit untuk memenuhi pola hidup yang terlalu konsumtif.

Sebagian di antaranya bahkan mengambil berbagai produk pinjaman dari berbagai pihak untuk memenuhinya.

Baca Juga: Millennial Dicap Konsumtif, Begini Tips Kelola Gaji Supaya Gak Cekak

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya