Cetak Rekor Lagi, Harga Emas Tembus Rp1,125 Juta per Gram

Harga buyback tembus Rp1,016 juta per gram

Jakarta, IDN Times - Harga emas hari ini, Kamis (26/10/2023) yang diproduksi PT Aneka Tambang atau Antam berhasil mencatatkan level tertinggi sebesar Rp1,125 juta per gram atau naik Rp2 ribu. 

Adapun harga buyback hari ini menurut situs logammulia.com naik Rp2 ribu menjadi Rp1,016 juta per gram.

Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam ketika kamu hendak menjual emas ke Butik Logam Mulia.

Baca Juga: Tertinggi Sepanjang 2023, Harga Emas Antam Naik Rp12 Ribu

1. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp612,5 ribu.
  • Harga emas 1 gram: Rp1,125 juta.
  • Harga emas 2 gram: Rp2,190 juta.
  • Harga emas 3 gram: Rp3,26 juta.
  • Harga emas 5 gram: Rp5,4 juta.
  • Harga emas 10 gram: Rp10,745 juta.
  • Harga emas 25 gram: Rp26,737 juta.
  • Harga emas 50 gram: Rp53,395 juta.
  • Harga emas 100 gram: Rp106,712 juta.
  • Harga emas 250 gram: Rp266,515 juta
  • Harga emas 500 gram: Rp532,82 juta
  • Harga emas 1.000 gram: Rp1,065,6 miliar.

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Baca Juga: Ini Penyebab Harga Emas Cetak Rekor!

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

Baca Juga: 4 Perbedaan Emas Muda dan Emas Tua, Catat Sebelum Membeli

3. Cara hitung keuntungan emas

Cara menghitung keuntungan berinvestasi emas ialah dengan mencari selisih harga jual dan harga beli. Misalnya, harga beli emas Antam Rp1,021 juta per gram dan harga jual kembali Rp917 ribu per gram.

Ada selisih Rp104 ribu dari harga jual dan harga beli. Artinya, kamu harus menunggu sampai selisih harga melebihi harga beli agar meraih keuntungan.

Apabila kamu beli emas Rp1,031 juta pada pagi hari, lalu sore harinya ingin dijual, kamu rugi Rp104 ribu.

Berbeda halnya apabila kamu membeli emas hari ini, lalu dijual kembali lima tahun kemudian. Oleh sebab itu, emas kerap disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang.

Baca Juga: Gacor Selama 2023, Emas Antam Dibanderol Rp1,12 Juta per Gram  

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya