Ekonom Proyeksi Neraca Dagang April 2023 Surplus US$ 3,25 Miliar 

Kinerja ekspor dan impor bakal diperkirakan kontraksi

Jakarta, IDN Times - Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman, memperkirakan neraca perdagangan April 2023 masih mencatatkan surplus 3,25 miliar dolar AS. Proyeksi ini, lebih tinggi dibandingkan surplus, pada Maret sebesar 2,91 miliar dolar AS.

Secara tahunan (year on year), Faisal mengatakan bahwa kinerja perdagangan pada April 2023 cenderung menurun, dengan komposisi ekspor dan impor diperkirakan akan kembali kontraksi, bahkan lebih dalam dari periode bulan sebelumnya.

“Ekspor dan impor diperkirakan terkontraksi di tengah liburan Lebaran,” tutur Faisal pada IDN Times, Senin (15/5/2023).

Baca Juga: BPS: Ekonomi Indonesia Masih Stabil!

1. Kinerja ekspor diprediksi akan terus melemah

Ekonom Proyeksi Neraca Dagang April 2023 Surplus US$ 3,25 Miliar ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, ia mengatakan pertumbuhan ekspor bakal kontraksi 21,20 persen secara year on year (yoy) pada April 2023. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor based effect, karena Lebaran tahun 2022 jatuh pada 22 Mei 2022, sehingga hari kerja yang relatif lebih lama dibandingkan tanggal 22 April 2023 .

Selain itu, harga komoditas terus turun di tengah lesunya pertumbuhan global.

"Kinerja ekspor ke depan diperkirakan akan terus melemah, akibat penurunan harga komoditas yang didorong oleh melemahnya permintaan global. Kemudian adanya faktor, tingginya inflasi dan berlanjutnya kenaikan suku bunga kebijakan," ungkapnya.

2. Libur lebaran dorong penurunan produksi industri

Ekonom Proyeksi Neraca Dagang April 2023 Surplus US$ 3,25 Miliar ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Sedangkan impor, diperkirakan mengalami kontraksi 7,5 persen yoy pada April 2023, di tengah libur Lebaran yang berdampak pada produksi (industri) domestik dan aktivitas investasi.

“Kegiatan terkait investasi juga cenderung melambat di tengah jatuhnya harga komoditas dan lingkungan suku bunga yang tinggi,” kata Faisal.

Faisal mengungkapkan neraca transaksi berjalan sepanjang tahun diperkirakan akan mengalami defisit, namun masih terkendali. Sehingga masih mendukung stabilitas sektor eksternal hingga taraf tertentu.

Baca Juga: Polemik Impor KRL, Luhut: Masa Sekarang Impor Barang Bekas Lagi

3. Turunnya harga komoditas picu susutnya neraca dagang

Ekonom Proyeksi Neraca Dagang April 2023 Surplus US$ 3,25 Miliar Ilustrasi perdagangan. Dok. ANTARA

Meskipun surplus neraca perdagangan kedepan akan terus menyusut, sejalan dengan penurunan harga komoditas. Namun penurunan harga komoditas akan terjadi bertahap, seiring pembukaan kembali ekonomi China.

"Kemudian pengurangan produksi minyak OPEC+. Serta adanya faktor produksi beberapa komoditas yang lebih rendah di tengah kemungkinan El Nino yang tinggi tahun ini dan meredanya krisis energi global."ucapnya.

Dengan demikian, Bank Mandiri memperkirakan neraca transaksi berjalan 2023 akan mengalami defisit, namun dalam batas yang tetap terkendali. 

"Neraca transaksi berjalan akan mencatatkan defisit yang lebih kecil sebesar -0,65 persen dari defisit -1,10 persen dari produk domestik bruto,” tutur Faisal.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya