IMF: Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Ketidakpastian Global 

Pertumbuhan ekonomi tinggi di atas rata-rata global

Jakarta, IDN Times - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva, menilai kondisi ekonomi Indonesia cukup baik dan stabil di tengah situasi perekonomian dunia yang sedang penuh ketidakpastian.

Hal ini disampaikannya dalam pertemuan dengan Presiden Joko "Jokowi" Widodo di Hotel Rihga Royal, Hiroshima, Jepang, Sabtu (20/5/2023).

“Di tengah situasi ekonomi dunia yang diwarnai banyak ketidakpastian, ekonomi Indonesia cukup baik dan stabil dengan pertumbuhan ekonomi yang jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia,” ucap Georgieva, dikutip dari siaran pers Istana.

Baca Juga: IMF Naikkan Proyeksi Ekonomi, Kemenkeu: RI Masih Jadi Titik Terang

1. IMF berharap Indonesia ikut bantu negara berkembang lainnya

IMF: Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Ketidakpastian Global Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dengan begitu, IMF berharap Indonesia dapat ikut serta dalam memberikan bantuan kepada negara berkembang lainnya.

“IMF mengharapkan bantuan Indonesia kepada negara berkembang lain, terutama di bidang pengentasan kemiskinan,” ucap Georgieva.

Menurut Georgieva, Indonesia memiliki peran penting di tengah situasi dunia yang sedang menghadapi banyak tantangan. Indonesia dinilai mampu untuk menjalin hubungan dan berkomunikasi dengan semua pihak.

“Indonesia dapat berbicara dengan semua negara, semua pihak, dan di tengah dunia yang menghadapi banyak tantangan seperti saat ini, diperlukan lebih banyak lagi peran seperti yang dimainkan oleh Indonesia,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga memproyeksi ekonomi Indonesia bakal tumbuh 5,1 persen pada 2023 dan 5 persen pada 2024.

Baca Juga: Dampak Positif Konser Coldplay ke Ekonomi Kreatif Indonesia

2. Ketidakpastian global masih menyelimuti ekonomi

IMF: Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Ketidakpastian Global Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyampaikan kondisi perekonomian global tahun ini yang masih dihadapkan dengan tekanan yang berat. Laju inflasi global diperkirakan belum akan kembali ke level normal periode prapandemik.

"Sehingga suku bunga acuan global cenderung akan bertahan pada level yang tinggi dalam jangka waktu yang lama (higher for longer). Sebagai konsekuensinya, kondisi likuiditas global masih akan ketat, dan cost of fund juga diperkirakan tetap tinggi," tegasnya, Jumat (19/5/2023). 

Di sisi lain, ruang kebijakan di banyak negara juga semakin terbatas dengan meningkatnya
utang akibat pandemik. Gejolak perbankan di AS dan Eropa juga menambah
risiko dan ketidakpastian di pasar keuangan global.

"Kombinasi dari masih ketatnya likuiditas global, terbatasnya ruang kebijakan di banyak negara, serta persoalan perbankan di AS dan Eropa menyebabkan prospek pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 cenderung lemah," ungkapnya. 

Baca Juga: Menkeu Pastikan Tarif PPN Tetap 11 Persen di 2024 

3. Tantangan global main kompleks

IMF: Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Ketidakpastian Global unsplash

Sri Mulyani mengatakan, dinamika dan berbagai tantangan global yang semakin kompleks harus diwaspadai. Pasalnya, melemahnya kinerja ekonomi global bakal berdampak pada kinerja ekspor Indonesia.

"Dalam beberapa bulan terakhir, kita melihat kecenderungan melambatnya kinerja ekspor Indonesia, terutama akibat tren moderasi harga komoditas unggulan Indonesia,
khususnya batubara dan CPO," tutur Menkeu. 

Di sisi lain, persaingan untuk menarik investor ke dalam negeri juga akan semakin ketat dengan meningkatnya kepedulian terhadap isu lingkungan (Environment, Social, and Governance, ESG). Hal ini terutama juga mengingat kondisi pasar keuangan global yang saat ini masih ketat dan penuh ketidakpastian.

"Prospek pasar keuangan domestik, termasuk pergerakan nilai tukar rupiah dan yield surat berharga pemerintah akan sangat dipengaruhi dinamika pasar global, termasuk meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan," ucapnya. 

Baca Juga: Menkeu Rilis Aturan Baru Uang Saku Perjalanan Dinas, Ini Rinciannya

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya