Jelang RDG, Rupiah Menguat Tipis ke Level Rp15.000,6 per Dolar AS

BI diproyeksi tahan suku bunga acuan di level 5,75 persen

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah dibuka memenguat pada level Rp15.000,6 per dolar AS pada awal perdagangan Selasa (25/72023). 

Mengutip Bloomberg, hingga pukul 09.12 WIB, kurs rupiah terpantau menguat 20,5 poin atau 0,1 persen dibandingkan penutupan perdagangan pada Senin (24/7/2023) yang  pada level Rp15.026,5 per dolar AS.

1. Rupiah berpotensi menguat ke level Rp15.000 per dolar AS

Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah bergerak konsolidasi karena mengantisipasi keputusan Bank Sentral AS pekan ini yang akan menaikan suku bunga acuannya. Meski begitu, rupiah masih ada potensi untuk menguat pada pagi ini terhadap dolar AS.

"Potensi penguatan ke arah Rp15.000 per dolar AS dengan potensi resisten di Rp15.050 per dolar AS," ucapnya kepada IDN Times, Selasa (25/7/2023). 

Baca Juga: IHSG Menghijau Pagi Ini, Intip Saham yang Melesat Tajam

2. Rilis data PMI sektor jasa AS beri tekanan ke dolar AS

Lebih lanjut, ia menjelaskan semalam data Purchasing Manufacturing Index (PMI) sektor jasa AS yang disurvei oleh lembaga pemeringkat S&P untuk bulan Juli yang hasilnya lebih rendah dari ekspektasi, meskipun masih berada pada area pertumbuhan. 

"Sedikit banyak ini bisa memberikan tekanan ke dolar AS karena menurunnnya aktivitas sektor jasa bisa memicu the Fed melonggarkan kebijakan pengetatan moneternya," tegasnya. 

Baca Juga: Daftar Harga Emas Antam per 25 Juli 2023, Turun Tipis!

3. BI bakal tahan suku bunga acuan

Menurut Ariston, Bank Indonesia akan memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan pada level 5,75 persen, karena Bank Indonesia masih optimistis terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

"Hasil RDG sore ini diperkirakan masih akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan BI. BI juga mungkin masih optimis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga bisa memberikan sentimen positif ke rupiah," jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksi pergerakan rupiah masih akan cenderung sideways hingga rilis The Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis mendatang. 

Disisi lain, Bank Indonesia diproyeksikan akan tetap mempertahankan suku bunga acuan dalam RDG sore nanti. 

"Suku bunga kebijakan BI di level 5,75 persen masih konsisten dalam menjangkar ekspektasi inflasi dalam jangka pendek. Sementara itu, nilai tukar Rupiah masih bergerak cukup stabil, terutama pasca rilis inflasi AS menunjukkan tren penurunan lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya," jelasnya. 

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya