Jokowi Minta Presiden Berikutnya Tidak Hentikan Program Hilirisasi

Hilirisasi miliki berbagai keuntungan untuk RI

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta Presiden selanjutnya agar tidak menghentikan program hilirisasi.

Jokowi mengatakan, jika program itu dihentikan, maka akan membuat Indonesia rugi besar.

"Nanti akan saya pesan kepada Presiden berikutnya jangan sampai menghentikan hilirisasi, rugi besar," ujar Jokowi dalam Rakernas HIPMI ke-XVIII di ICE BSD, Kamis (31/8/2023).

Baca Juga: Jokowi: Jangan Lupakan Saya Juga HIPMI 

1. Program hilirisasi dorong kenaikan pendapatan per kapita

Jokowi Minta Presiden Berikutnya Tidak Hentikan Program HilirisasiIlustrasi uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Hilirisasi industri di dalam negeri, kata dia, bertujuan untuk menghasilkan nilai tambah, memperkuat struktur industri, serta menyediakan lapangan kerja dan peluang usaha di dalam negeri.

Melalui hilirisasi industri, nilai tambah yang dihasilkan dapat berlipat ganda jika dibandingkan dalam bentuk mentah atau bahan baku.

Menurut Jokowi, berdasarkan hitungan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, hilirisasi komoditas andalan selama 10 tahun dapat mendorong kenaikan pendapatan per kapita Indonesia menjadi 10.900 dolar Amerika Serikat (AS).

"Sementara itu, dalam waktu 15 tahun, lewat hilirisasi pendapatan per kapita menjadi 15.800 dolar AS dan saat Indonesia Emas (2045) menjadi 25.000 dolar AS. Inilah tujuan gol kita tidak hanya visi besar tapi kita juga harus memiliki visi taktis itu," tegasnya.

Baca Juga: Pilkada 2024 Diusulkan Dimajukan, Jokowi: Apa Urgensinya?

2. Rumput laut juga harus dihilirisasi

Jokowi Minta Presiden Berikutnya Tidak Hentikan Program HilirisasiPixabay.com/Nichole Bohner

Jokowi melanjutkan, hilirisasi tidak hanya dilakukan pada nikel, baja, atau tembaga. Namun, hilirisasi juga harus dilakukan pada seluruhnya, tak terkecuali rumput laut.

"Saya lihat rumput laut belum dihilirisasikan, kita ini nomor dua di dunia rumput laut. Tapi ekspornya mentahan, ke mana ini saya cek ke Filipina, Thailand. Kenapa gak buat industri sendiri di sini seperti tepung, karena nilai tambahnya langsung lompat semua," tegasnya.

Baca Juga: Konsekuensi Hilirisasi, Bea Keluar Bakal Turun 11,5 Persen di 2024

3. Meski ditekan negara maju, hilirisasi tetap lanjut

Jokowi Minta Presiden Berikutnya Tidak Hentikan Program HilirisasiGroundbreaking proyek hilirisasi batubara menjadi DME. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Jokowi kesal lantaran Indonesia kerap mengekspor bahan mentah yang sudah berlangsung selama 400 tahun atau sejak zaman VOC.

"Kelapa sawit yang ditanam oleh petani, kalau dihilirisasikan karena kita punya 46 juta ton per tahun. Jika itu masuk ke industri menengah bisa jadi sabun, cocoa butter, oleo food bisa berlipat (nilai tambahnya) hingga 78 kali, bisa 8 kali, bisa 5 kali. Ini harus menjadi kesadaran kita, karena kita sudah 400 tahun ekspor barang mentah sejak VOC," ucapnya.

Oleh karena itu, ia ingin program hilirisasi terus berlanjut, meskipun Indonesia  mendapatkan tekanan dan serangan dari negara-negara maju seperti Uni Eropa.

"Sekali lagi jangan diteruskan (ekspor bahan mentah) meski ditekan Uni Eropa, WTO, IMF, jangan mundur dan jangan berhenti," tegasnya.

Baca Juga: Survei LSI Prediksi Arah Parpol Pendukung Jokowi di Pemilu 2024

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya