Kemenhub: Jumlah Penumpang Kapal H-2 Lebaran Naik 6,38 Persen 

Total penumpang kapal hingga 20 April mencapai 1,6 juta

Jakarta, IDN Times - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, mencatat jumlah total penumpang pada H-2 Idul Fitri tahun 2023 naik 6,38 persen dibandingkan pada 2022.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Arif Toha menyampaikan, berdasarkan data dari posko angkutan laut Lebaran 2023 per tanggal 20 April 2023 pukul 00.00 WIB hingga 23.59 WIB, total penumpang kapal sebanyak 1.667.342 orang.

Sedangkan pada periode yang sama di tahun 2022 jumlah total penumpang sebanyak 1.567.289 orang, yang artinya mengalami kenaikan sebesar 6,38 persen.

“Rinciannya untuk tahun 2023 ini penumpang naik sebanyak 865.255 orang dan untuk penumpang turun sebanyak 802.087 orang, jika ditotal berjumlah 1.667.342 orang sedangkan untuk tahun 2022 jumlah penumpang naik 818.398 orang dan penumpang turun 748.891 orang, dengan total kumulatif 1.567.289 orang,” jelas Arif dalam keterangan tertulis, Jumat (21/4/2023).

Baca Juga: Jumlah Penumpang Kapal yang Mudik Tahun Ini Melonjak 6,38 Persen

1. Pelabuhan Saumlaki, Bintuni, dan Wonreli alami lonjakan penumpang

Kemenhub: Jumlah Penumpang Kapal H-2 Lebaran Naik 6,38 Persen Program mudik gratis sepeda motor dengan kapal laut yang diselenggarakan Kemenhub dan PT PELNI. (dok. PELNI)

Lebih lanjut ia menjelaskan, Pelabuhan Saumlaki, Bintuni dan Wonreli mengalami lonjakan penumpang naik pada H-2 dibandingkan tahun 2022. Selain itu, pada seluruh pelabuhan yang mengalami lonjakan signifikan, tidak terdapat kondisi yang menyebabkan penumpang tidak terangkut oleh kapal.

“ Walaupun seluruh pelabuhan mengalami kenaikan yang signifikan, Alhamdulillah kondisi masih aman terkendali dan para penumpang terangkut semua,” ujar Arif.

2. Calon penumpang kapal harus ikuti aturan keselamatan

Kemenhub: Jumlah Penumpang Kapal H-2 Lebaran Naik 6,38 Persen Sejumlah penumpang bersiap menaiki kapal di Pelabuhan Manado, Sulawesi Utara, Rabu (23/12/2020). Jumlah penumpang arus mudik Natal dan Tahun Baru melalui jalur laut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 4.499 orang per hari, berkurang hingga 1.602 per hari atau sekitar 40 persen dibanding tahun sebelumnya (ANTARA FOTO/Adwit B Pramono)

Ia berpesan agar para calon penumpang kapal untuk selalu mengikuti aturan keselamatan, membeli tiket secara online, datang ke pelabuhan mendekati hari H keberangkatan kapal, tidak membawa barang berlebihan, tidak memaksakan diri naik ke atas kapal jika kapal sudah penuh, dan selalu mengikuti petunjuk petugas di pelabuhan dan di atas kapal.

“Partisipasi masyarakat sangat penting dalam keselamatan, untuk itu saya harap masyarakat dapat mengikuti peraturan yang ada karena keselamatan pelayaran merupakan tanggung jawab bersama,” tambah Arif.

Sedangkan untuk para petugas di lapangan termasuk anak buah kapal, ia juga berpesan untuk selalu mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang.

"Selalu memonitor kondisi cuaca yang dikeluarkan BMKG serta memastikan ketertiban dan kelancaran arus penumpang yang ada di pelabuhan dan yang akan naik ke kapal, agar mudik tahun 2023 ini menjadi mudik aman dan berkesan," ucapnya.

3. Kemenhub jaga kelancaran logistik selama libur Lebaran

Kemenhub: Jumlah Penumpang Kapal H-2 Lebaran Naik 6,38 Persen Kapal Tol Laut KM Logistik Nusantara 4. (dok. Kemenhub)

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan pasokan logistik berjalan lancar selama masa libur Lebaran 2023. Hal itu sesuai surat Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor AL.203/1/7/DJPL/2023 yang ditujukan kepada seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Hubla agar mengatur jam operasional bongkar muat barang di pelabuhan selama masa Idul Fitri 1444 Hijriah.

Arif menjelaskan bahwa dikeluarkannya surat tersebut memiliki tujuan dalam rangka menjamin kelancaran arus barang di pelabuhan, seluruh UPT agar melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait pengaturan jam operasional bongkar muat pada masa Idul Fitri 1444 Hijriah.

Arif mengatakan, pengaturan jam operasional itu dilakukan untuk mempertimbangkan kelancaran distribusi barang pada daerah setempat agar kebutuhan bahan pokok dapat terdistribusi selama masa libur Lebaran.

"Jadi, koordinasi dilakukan dengan mempertimbangkan kelancaran distribusi logistik pada daerah tersebut agar bahan pokok, bahan penting, dan barang lainnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama masa Idul Fitri 1444 Hijriah," ujar Arif.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya