Kemenkeu: Belum Ada Pembahasan soal Subsidi Pertamax

APBN selalu hadir untuk membantu masyarakat

Jakarta, IDN Times - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan, belum ada pembahasan mengenai subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax.

Padahal, Kementerian ESDM menyebut sudah ada usulan agar Pertamax dapat dijadikan BBM bersubsidi.

"(Pembahasan subsidi) Pertamax 2024 belum ada," kata Kepala Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kemenkeu, Wahyu Utomo,  Rabu (30/8/2023).

Baca Juga: Pertamina: Perubahan Pertalite Jadi Pertamax Green 92 Masih Usulan 

1. APBN akan selalu hadir bantu masyarakat

Kemenkeu: Belum Ada Pembahasan soal Subsidi PertamaxIDN Times/Arief Rahmat

Wahyu menekankan, APBN akan selalu hadir untuk membantu masyarakat, salah satunya melalui pemberian subsidi BBM.

Bahkan ada tiga jenis BBM yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 117 Tahun 2021, yakni Jenis BBM tertentu (JBT) seperti Solar, Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) seperti Pertalite, dan Jenis BBM Umum (JBU) seperti Pertamax.

"Pembahasan subsidi Pertamax (di ESDM) iya, mungkin ya, saya belum pernah tuh. Jadi yang dialokasikan jenis bahan bakar itu ada tiga, jenis bahan tertentu, jenis bahan bakar penugasan, dan umum. Pertamax kan masuk umum, jadi harusnya masuk mekanisme pasar," ucapnya. 

Hingga Juli 2023, pemerintah telah membayar subsidi dan kompensasi BBM sebesar Rp59,7 triliun per Juli 2023. Artinya, setiap bulannya pemerintah membayarkan Rp8,5 triliun untuk 8.654,2 ribu kiloliter. 

Pemerintah menetapkan kuota BBM pada 2023 untuk JBT)seperti minyak tanah (kerosene) sebesar 0,5 juta kiloliter (KL), dan solar 17 juta. Sedangkan, untuk JBKP/Pertalite sebesar 32,56 juta KL.

Baca Juga: Bakal Gantikan Pertalite, Pertamax Green 92 Disubsidi?

2. Bakal diluncurkan Pertamax Green 92

Kemenkeu: Belum Ada Pembahasan soal Subsidi PertamaxIlustrasi - SPBU Pertamina (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Sementara itu, PT Pertamina (Persero) mengungkapkan rencana untuk berhenti menjual BBM dengan RON 90 alias Pertalite. Rencananya, BBM bersubsidi tersebut akan dihapuskan mulai 2024.

Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Nicke Widyawati, menerangkan, pihaknya sudah mengeluarkan Program Langit Biru yang pada tahap satu sudah menghapus keberadaan BBM RON 88 alias Premium.

"Nah, ini kita lanjutkan sesuai dengan rencana adalah program Langit Biru tahap dua, di mana BBM subsidi kita naikan dari RON 90 ke RON 92 (Pertamax)," kata Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu.

Hal itu dikatakan Nicke sejalan dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), di mana BBM yang diperbolehkan beredar nantinya minimal RON 91.

Baca Juga: PLN: Kendaraan Listrik Hemat 80 Persen Dibanding Kendaraan BBM

3. Hanya ada 3 jenis BBM pada 2024

Kemenkeu: Belum Ada Pembahasan soal Subsidi Pertamaxpengisian bahan bakar minyak jenis Pertamax dan Pertamax Turbo di SPBU . IDNTimes/Holy Kartika

Nicke mengatakan, hanya akan ada tiga jenis BBM gasoline mulai 2024. Pertama adalah Pertamax Green 92 yang akan diluncurkan mulai tahun depan. Kedua adalah Pertamax Green 95 yang sudah diperkenalkan di sejumlah SPBU Jakarta dan Surabaya.

"Oleh karena itu, 2024, mohon dukungannya juga, kami akan mengeluarkan lagi yang kita sebut Pertamax Green 92, sebetulnya ini Pertalite kita campur dengan etanol, naik oktannya dari 90 ke 92," tuturnya.

Ketiga adalah Pertamax Turbo. Keberadaan bahan bakar minyak ini tetap dipertahankan karena sudah memenuhi ketentuan dengan RON 98.

Baca Juga: Polisi Ungkap Praktik BBM Solar Ilegal di Lamtim, Barang Bukti 3 Ton!

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya